
HARI pertama bertugas di Sulawesi Selatan, setelah mengikuti retreat kepala daerah di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (1/3), Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, mengunjungi Pasar Terong dan Gudang Beras Bulog Makassar.
Di Pasar Terong Sudirman mencatat bahwa beberapa komoditas seperti telur menunjukkan penurunan harga, sementara bawang merah, beras, daging, dan minyak tetap stabil. "Hanya saja memang cabai butuh perhatian," sebutnya.
Sehingga pihaknya berencana melakukan intervensi untuk mengatasi fluktuasi harga, termasuk operasi pasar dan gerakan tanam pangan yang melibatkan pihak kepolisian dan militer. "Kita akan melakukan pendampingan di masyarakat agar hasil pertanian bisa dikonsumsi dan dijual," ungkap Sulaiman.
Terkait temuan adanya penjual yang melanggar harga eceran tertinggi (HET). "Kita akan koordinasi dengan kepala daerah (Bupati/Wali kota) dan pihak terkait, termasuk Tim Penanganan Inflasi Daerah (TPID). Kita sudah punya grup TPID, dan koordinasi kita cukup baik. Insyaallah, jauh lebih baik ke depannya," tambahnya.
Sementara dalam kunjungannya ke gudang Bulog, Sudirman mengungkapkan optimisme terkait ketersediaan pangan menjelang Lebaran.
"Dengan stok beras mencapai 184 ribu ton, Gubernur menargetkan total 509 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kita optimis, secara nasional kita berada di zona hijau. Lebaran aman," lanjutnya.
Hanya saja, ia selalu menekankan pada harga cabai yang memang sudah naik sejak beberapa pekan sebelum Ramadan. Bahkan harga cabai rawit masih mengalami kenaikan Rp1.000 per kilogram, dan itu tidak hanya terjadi di basar terong, tapi juga pasar tradisional lain.
Dari dat harga cabai rawit di Sulsel dirata-ratakan menjadi Rp66.000 per kilogram, yang sehari sebelumnya masih Rp65.000 per kilogram. (H-1)