Hamas Setujui Proposal Gencatan Senjata Baru, Bakal Lepas Sandera Warga AS-Israel

3 weeks ago 20
Hamas Setujui Proposal Gencatan Senjata Baru, Bakal Lepas Sandera Warga AS-Israel Ilustrasi.(AFP/MAHMUD HAMS)

KELOMPOK Hamas dilaporkan menyetujui proposal baru dari Mesir dan Qatar terkait gencatan senjata di Gaza. Kesepakatan tersebut meliputi pembebasan 5 sandera, termasuk warga negara AS-Israel Edan Alexander. 

Menurut laporan media Barat, proposal baru tersebut disetujui dan sebagai imbalannya Hamas menginginkan gencatan senjata fase 2 yang terkatung-katung untuk bisa dirundingkan. 

Proposal tersebut serupa dengan yang diajukan oleh utusan khusus AS Steve Witkoff. Hamas juga mengharapkan masuknya bantuan kemanusiaan yang aksesnya ditutup oleh Israel. 

Dalam pidato yang disiarkan di televisi, pemimpin Hamas Khalil Al Hayya mengatakan pihaknha terlibat secara positif sebelum menyetujui proposal dari Mesir serta Qatar tersebut. 

"Dua hari lalu, kami menerima proposal dari para mediator di Mesir dan Qatar. Kami menanganinya secara positif dan menerimanya," kata Khalil Al Hayya. 

“Kami berharap pendudukan (Israel) tidak akan merusak (hal itu]),” kata Hayya yang memimpin tim negosiasi Hamas. 

Hayya menambahkan Hamas sepenuhnya mematuhi ketentuan kesepakatan gencatan senjata pertama dan berharap Israel tidak menghalangi proposal baru tersebut. 

Tahap pertama gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada 19 Januari. Namun, tahap kedua untuk pembebasan sandera yang tersisa dan penarikan pasukan Israel dari Gaza belum terralisasi. Israel ditengarai menghindar untuk implementasi fase kedua. 

Israel awal bulan ini kembali melakukan serangan di Gaza dan memberlakukan blokade terhadap bantuan kemanusiaan. 

Terkait tawaran Mesir tersebut, Israel mengatakan bakal berkoordinasi dengan sekutunya AS. 

“Perdana Menteri Benjamin Netanyahu melakukan serangkaian konsultasi kemarin, menyusul usulan yang diterima dari para mediator. Dalam beberapa jam terakhir, Israel mengalihkan usulan balasannya kepada para mediator, dengan koordinasi penuh dengan Amerika Serikat,” kata pernyataan dari kantor Perdana Menteri Israel. (I-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |