Google Chrome Diperkuat dengan AI Canggih untuk Berantas Kejahatan Siber

5 hours ago 3
Google Chrome Diperkuat dengan AI Canggih untuk Berantas Kejahatan Siber Tampilan Google yang kuatkan Chorome dengan AI.(Dok. Google)

KEJAHATAN siber terus menjadi permasalahan dalam ruang digital, sejauh ini sudah banyak pengguna yang menjadi korban kejahatan siber. Berkaitan dengan itu, Google menghadirkan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) pada peramban web mereka, Google Chrome, memungkinkan pengguna terhindar dari kejahatan siber.

Dikutip dari laman resmi Google, teknologi berbasis AI itu tercatat telah membantu sistem Google Chrome mendeteksi dan memblokir ratusan juta website yang terindikasi kejahatan siber setiap harinya. Serta terus melindungi lebih banyak pengguna dari pelaku kejahatan siber.

"Kami telah mengamati peningkatan signifikan dalam pelaku kejahatan di web yang menyamar sebagai penyedia layanan pelanggan maskapai penerbangan dan menipu orang yang membutuhkan bantuan. Kami telah mengurangi penipuan ini hingga lebih dari 80% di penelusuran, sehingga sangat mengurangi risiko Anda menghubungi nomor telepon penipu," kata Google dalam keterangan persnya, dikutip Minggu (18/5).

Google menjelaskan, mode Perlindungan yang Ditingkatkan pada penjelajahan aman di Google Chrome merupakan tingkat perlindungan tertinggi. Menjaga pengguna dua kali lebih aman dari phishing dan penipuan lainnya dibandingkan mode perlindungan standar mereka. Mereka menggunakan Large Language Model (LLM), Gemini Nano, untuk membantu mendeteksi kejahatan siber di Google Chrome.

LLM Gemini Nano dinilai sangat cocok diterapkan pada Google Chrome karena kemampuannya untuk menyaring sifat situs web yang beragam dan kompleks, serta mampu membantu Google Chrome beradaptasi dengan taktik penipuan baru dengan lebih cepat.

Salah satu cara kerja fitur AI tersebut dalam memerangi kejahatan siber adalah memberikan pemberitahuan kepada pengguna bila website yang ditelusuri terindikasi kategori kejahatan siber, setelah itu pilihan dikembalikan ke pengguna apakah akan tetap melanjutkan membuka laman atau meninggalkannya.

"Saat model pembelajaran mesin pada perangkat Chrome menandai pemberitahuan, Anda akan menerima peringatan dengan opsi untuk berhenti berlangganan atau melihat konten yang diblokir. Dan jika Anda memutuskan peringatan tersebut ditampilkan secara tidak benar, Anda dapat memilih untuk mengizinkan pemberitahuan mendatang dari situs web tersebut," terangnya.

Tidak hanya pada Google Chrome, baru-baru ini Google juga meluncurkan deteksi penipuan yang didukung AI pada perangkat di Google Messages dan Phone by Google untuk melindungi pengguna Android dari jenis penipuan canggih ini. Dengan bantuan AI tentu diharapkan semakin sedikit pengguna ruang digital yang menjadi korban kejahatan siber. (H-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |