MASYARAKAT termasuk generasi muda diharapkan menggunakan hak pilihnya dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan yang akan berlangsung, Sabtu (19/4).
Hal ini disuarakan sejumlah organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan, dalam Diskusi Kepemudaan terkait PSU Kota Banjarbaru bertema PSU dan Masa Depan Banjarbaru, Kamis (17/4).
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Banjarbaru, Riwut Ikhwan Nusaffa mengatakan pihaknya mendorong agar generasi muda dapat menggunakan hak pilihnya dalam PSU. "Generasi muda jangan mudah tergiring opini yang menyesatkan terutama di media sosial. Mari gunakan hak pilih secara bijak, karena ini bagian kebebasan berdemokrasi," ujarnya.
Dirinya menegaskan bahwa HMI akan tetap mengawal kebijakan pemerintahan Kota Banjarbaru ke depan, terlepas apapun hasil PSU nantinya. "Jika pasangan Lisa-Wartono menang, kami siap mengawal kepemimpinan mereka. Tapi kalau kotak kosong menang, kami juga akan mengawasi kinerja penjabat wali kota yang ditunjuk kementerian," tegasnya.
Sementara perwakilan organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Banjarbaru, Noor Jaidah, menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam demokrasi lokal, di tengah ketidakpastian politik, para pemuda harus menunjukkan sikap netral dan kritis demi menjaga kualitas demokrasi di daerah.
Dirinya menyoroti skenario jika kotak kosong menang dalam PSU, maka akan digelar tahun depan atau menunggu Pilkada serentak empat tahun ke depan. Ia mengingatkan potensi kerugian anggaran jika pilkada harus diulang. "Untuk PSU kali ini saja, dana yang digunakan lebih dari Rp12 miliar, termasuk Rp2,5 miliar dari hibah Pemprov Kalsel. Jika harus pilkada ulang, tentu akan menguras anggaran lagi," ujarnya.
Pada bagian lain Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Purwadi Arianto meninjau mal.pelayanan publik di Banjarbaru.(E-2)