
GERAKAN Usaha Pembaruan Pendidikan Islam (GUPPI) merayakan ulang tahunnya yang ke-75 di Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok, Jawa Barat. GUPPI menegaskan komitmennya menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendorong pembaruan pendidikan Islam di Indonesia
Ketua Umum GUPPI Fasli Jalal mengatakan, pihaknya siap mendukung transformasi pendidikan yang dikembangkan pemerintah dengan pendekatan deep learning dan kurikulum berbasis cinta.
"GUPPI awal tampil sebagai wadah kolaborasi berbagai organisasi Islam. Saat ini kita fokus membangun kemitraan, inovasi, dan kontribusi nyata untuk pendidikan lebih baik," kata Fasli.
Ia menambahkan, GUPPI menyoroti dua tema besar yakni deep learning dari Kemendikdasmen dan kurikulum berbasis cinta dari Kemenag. Saat ini, GUPPI tengah melakukan kajian mendalam terhadap kedua konsep tersebut guna menentukan strategi kontribusi yang paling relevan.
Salah satu langkah awal yang akan dilakukan adalah memetakan kondisi pendidikan di lapangan. Tujuannya, agar intervensi yang diberikan tepat sasaran dan berdampak langsung pada peningkatan kualitas pendidikan Islam.
"Pemetaan didapatkan dari lapangan. Praktik baik tidak harus selalu dari luar (negeri). Kami mendapatkan di Jawa Timur, banyak praktik baik yang dapat diimplementasikan di wilayah lain," kata dia.
Fasli mengatakan pihaknya ingin bersinergi dengan banyak pihak untuk meningkatakan kualitas pendidikan islam dalam konteks membangun bersama.
"Öleh karena itu kita upayakan tingkatkan kapasitas pendidik dengan pendekatan dengan lebih inovatif. Kita juga sedang menjajaki kerja sama dengan Salamah College, Sydney, Australia. Ke depan kita rencanakan pertukaran pelajar," jelas Fasli.
Pada kesempatan yang sama, Wissam Saad, Kepala Sekolah Salamah College, Sydney mengatakan pihaknya sangat tertarik dengan peluang kerja sama dengan GUPPI dan institusi pendidikan lain di Indonesia.
"Dengan pertukaran ini kita dapat bertukar skill, pengalaman, dan juga dengan kolaborasi ini kita semua mendapatkan pengetahuan baru yang lebih kaya," kata Saad.
"Pelajar muslim dari Australia juga dapat mempeljari budaya muslim Indonesia dan dan negara muslim lain. Kami berharap rencana ini dapat segera dilakukan setelah adanya kesepakatan kerja sama," pungkasnya. (H-2)