
Empat mahasiswa asal Aceh yang tengah kuliah di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, rela meninggalkan kampus demi menjadi petugas haji Indonesia di Arab Saudi.
Ketua KMA (Keluarga Mahasiswa Aceh) Mesir, periode 2024-2025 Akhbar Rivaldy, kepada Media Indonesia, Jumat (23/5) mengatakan, empat mahasiswa Al Azhar Kairo asal Aceh yang menjadi petugas haji 2025, masing-masing bernama Muhammad Shidqi yang bertugas pada Layanan Umum Sektor 10, dan Ali Akbar Alfata di bagian Transportasi Salawat Terminal Jiad.
Kemudian Muhammad Gia Nabila bertugas pada Layanan Konsumsi Sektor 1 dan satu lagi adalah Abkarul Aufa yang juga menjadi petugas penyelenggara haji di bagian Konsumsi Sektor 10. Ke- 4 mahasiswa aktif yang terpilih hasil undian sesama KMA itu sedang menyelesaikan program studi S2 .
Adapun Muhammad Shidqi yang juga ketua rombongan petugas mahasiswa asal Aceh itu mengatakan, tampilnya mereka sebagai petugas haji itu setelah terpilih hasil undian lalu harus lulus tes Kementerian Agama. Proses itu perlu untuk kesiapan melayani jemaah selama musim haji.
Mendapat kuota petugas haji kalangan mahasiswa yang kuliah di Al Azhar atau berbagai universitas lain di Mesir serta negara Timur Tengah lainnya tidak mudah. Selain harus mahir bahasa Arab dan Inggris, paling penting lagi kemampuan fisik sebagai pemuda.
Tujuannya yaitu sanggup beraktifitas tinggi, disiplin dan teratur. Seperti mereka yang bertugas di luar gedung dan transportasi. Apalagi suhu udara di Arab Saudi musim haji kali ini diperkirakan mencapai 45 hingga 47 derajat celcius.
Walaupun sebagai petugas di negara gurun pasir yang medannya keras, tujuan utama mereka bukanlah pada besaran ongkos atau honorium. Tapi lebih kepada panggilan nurani untuk membantu orang-orang beribadah yang datang dari Indonesia dan telah menunggu antrean kuota belasan tahun.
"Sebagian mereka sudah kakek nenek, datang sebagai tamu Allah ingin berziarah ke makam Rasul. Bisikan itulah hingga kami berlomba ingin turut tampil sebagai petugas untuk membantu mengikuti napak tilas para Rasul. Bukan saja untuk jemaah haji Aceh atau asal Indonesia. Tapi tidak membelakangi juga saudara seiman yang datang dari belahan bumi matahari terbit hingga yang berasal di belahan sang surya terbenam," tutur mahasiswa petugas haji lainnya.
Di sela-sela beraktivitas sebagai petugas, para anak muda itu juga berharap sempat melaksanakan rangkaian rukun dan wajib haji. Ibadah utama itu akan diatur atau saling membantu mengisi satu sama lain sesama petugas asalkan pekerjaan tidak terbengkalai.
"Insya Allah semua jemaah mendapat haji akbar mabrur. Begitu juga prediksi perolehan ibadah rukun Islam ke-5 untuk para petugas," tambah Akhbar Rivaldy. (E-2)