
SALAH seorang mantan tokoh Jamaah Islamiyah (JI), Nasir Abbas mengajak seluruh pihak untuk bersatu-padu menjaga keutuhan bangsa. Menurutnya, hal ini merupakan perintah dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
"Sangat penting (persatuan dan kesatuan bangsa), karena kata Allah berpegang teguhlah dan jangan kalian berpecah-belah. Sudah ada pesan dan peringatan Allah, bahwa kita sangat butuh persatuan dan kesatuan," katanya, Senin (17/3).
Ia juga mengajak semua pihak untuk menghargai dan menghormati perbedaan. Sehingga, semua orang bisa saling hidup berdampingan.
"Sehingga tanah air yang kita cinta ini menjadi aman dan damai," ucapnya.
Segala hal yang menimbulkan perpecahan, lanjut Nasir, harus dihindari. Ia pun mewanti-wanti agar anak bangsa tidak terlibat konflik.
"Contoh kecil saja anak-anak terlibat tawuran, orang dewasa main hakim sendiri. Kita negara hukum, patuhi hukum," tuturnya.
Di samping itu, Nasir juga mengajak para jihadis maupun eks narapidana terorisme (napiter), untuk kembali ke jalan kebaikan. Yakni lebih toleran terhadap perbedaan dan keyakinan pihak lainnya. Sehingga, kata dia, persatuan dan kesatuan dapat terwujud.
"Masa lalu sudahlah masa lalu. Jangan lagi kita ingat lagi, kita move on. Tinggalkan yang lalu, itu dosa kita, kita sudah bertaubat, sudah istighfar, mari kita perbaiki. Allah SWT menyukai orang-orang yang bertaubat dan mengakui kesalahannya," paparnya.
Nasir saat ini menjadi pembina Yayasan Forum Komunikasi Aktivis AkhlakulKarimah Indonesia (FKAAI). Yayasan ini hadir untuk membantu korban serangan bom dari aksi terorisme, hingga melakukan deradikalisasi. Nasir menyebut kegiatan ini merupakan upaya nyata darinya untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.
"Visi-misi kami melayani korban bom. Kami melakukan pencegahan dan deradikalisasi kepada napiter dan juga masyarakat," pungkasnya. (Yon/P-3)