
Novak Djokovic memulai kembali misinya untuk mencatatkan sejarah dengan merebut gelar Grand Slam ke-25 di Prancis Terbuka.
Meski usianya kini 38 tahun dan performanya menurun, sang petenis Serbia itu berharap bisa mengakhiri paceklik gelar selama 10 bulan dan mencatatkan kemenangan ATP ke-100.
Sejak menundukkan Carlos Alcaraz untuk meraih medali emas Olimpiade di Paris tahun lalu, Djokovic kesulitan tampil konsisten.
Kini ia kembali ke Roland Garros, tak lama setelah berpisah dengan pelatih sekaligus mantan rivalnya, Andy Murray.
"Saya tahu apa yang dibutuhkan untuk menjadi juara Grand Slam," kata Djokovic.
"Namun, segalanya tak semudah sepuluh tahun lalu. Banyak yang berubah dalam hidup saya, tapi secara jujur, untuk yang lebih baik."
Meskipun belum menunjukkan performa terbaik, Djokovic sempat menampilkan kelebihannya termasuk kemenangan atas Alcaraz di perempat final Australia Terbuka dan lolos ke final Miami Masters.
Namun hasil itu dibayangi oleh kekalahan mengejutkan dari Jakub Mensik serta kegagalan beruntun di babak awal Monte Carlo dan Madrid, melawan Alejandro Tabilo dan Matteo Arnaldi. Tahun ini, Djokovic tercatat sudah enam kali kalah dari petenis di luar 30 besar dunia.
"Saya hanya mencoba menang satu atau dua pertandingan, tidak terlalu berpikir untuk melaju jauh di turnamen," kata Djokovic.
"Ini perasaan yang sangat berbeda dari yang saya alami dalam 20 tahun karier saya. Ini tantangan mental, tersingkir lebih awal menjadi hal yang rutin sekarang."
Sebagai satu-satunya anggota ‘tiga besar’ yang masih aktif setelah pensiunnya Federer dan Nadal, Djokovic kini berada di luar peringkat tiga besar dunia sejak September lalu.
Gelar Grand Slam terakhirnya diraih di AS Terbuka 2023, menyamai rekor Margaret Court dengan 24 gelar tunggal. Sejak itu, ia lima kali gagal menambah koleksi gelarnya, termasuk kekalahan di final Wimbledon dari Alcaraz.
Cedera turut memengaruhi performanya. Djokovic mundur dari perempat final Prancis Terbuka 2024 dan semifinal Australia Terbuka tahun ini karena masalah fisik. Ia juga absen dari Italia Terbuka, memilih tampil di turnamen kecil di Jenewa sebagai pemanasan menuju Roland Garros.
Meski Jannik Sinner dan Alcaraz menjadi unggulan utama di Prancis Terbuka, Djokovic masih dianggap punya peluang, terutama mengingat rekor dan mentalitasnya.
"Saya merasa masih punya kemampuan untuk bersaing memperebutkan gelar Grand Slam," tegasnya. (H-1)