Dies Natalis UNNES ke-60, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Terima Anugerah Konservasi 2025

1 day ago 8
Dies Natalis UNNES ke-60, Mendikdasmen Abdul Mu'ti  Terima Anugerah Konservasi 2025 Mendikdasmen Abdul Mu'ti(Dok Unnes)

MOMENTUM Dies Natalis ke-60 Universitas Negeri Semarang (UNNES) belum lama ini,memberikan penghargaan dan anugerah pada tokoh yang dinilai  berkomitmen  mengimplementasikan nilai-nilai konservasi pada bidangnya. Di antaranya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menerima Anugerah Konservasi 2025 kategori Upakarti Dharmakarya Adhikarana dari kampus tersebut.

Anugerah UNNES ini sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam merumuskan pemikiran, gerakan, dan kebijakan pendidikan yang berpihak pada keberagaman, perdamaian, dan kesadaran ekologis.
Sebagai pendidik, pemikir, dan penggerak pendidikan, Abdul Mu’ti dinilai konsisten memperjuangkan pendidikan yang humanis, transformatif, dan berakar pada nilai-nilai keislaman progresif.

Abdul Mu'ti yang juga Guru Besar UIN Syarief Hidayatullah Jakarta  dikenal sebagai tokoh yang teguh dalam mengadvokasi pluralisme sebagai tenun kehidupan berbangsa, dengan keyakinan bahwa pendidikan adalah jalan untuk membangun intelektualitas sekaligus melahirkan khalifah di bumi yang bertanggung jawab menjaga sesama.

Pada sambutannya, Abdul Mu'ti menekankan bahwa pendidikan tidak hanya soal penguasaan pengetahuan dan keterampilan teknis juga membentuk karakter dan kemampuan transformatif yang adaptif terhadap perubahan zaman.
 
“Kalau kita berbicara mengenai pendidikan dan bagaimana menyiapkan dunia masa depan, kita melihat bahwa kemampuan untuk mengelola perubahan itu dapat dikuasai oleh anak-anak kita, apabila pendidikan kita berorientasi ke masa depan dan tidak hanya memberikan mereka kemampuan teknis, tetapi juga soft skills yang bersifat transformatif,”papar Abdul Mu'ti di kampus UNNES Semarang tersebut.

Abdul Mu'ti yang juga Sekretaris Umum PP Muhammadiyah ini menegaskan bahwa melalui visi Pendidikan Bermutu untuk Semua, Kemendikdasmen berkomitmen terus meningkatkan layanan pendidikan, bukan hanya dalam hal pengetahuan, tetapi juga kepemimpinan dan karakter, untuk menyiapkan generasi bangsa memasuki dunia global.

Dalam kesempatan itu, Mendikdasmen juga mengapresiasi kontribusi UNNES sebagai lembaga yang telah melahirkan guru-guru hebat dan berkualitas. “Kami sangat berharap UNNES dapat terus mendidik para guru sebagai tidak hanya agent of learning tetapi juga agent of civilization. Guru tidak hanya menjadi agen pembelajaran, tetapi juga agen dalam membangun peradaban,” pungkasnya.

Kolaborasi

Pada kesempatan sama, Rektor UNNES Martono, mengutarakan komitmen menjadi universitas berwawasan konservasi merupakan pekerjaan besar yang hanya bisa diwujudkan melalui kolaborasi dan keterlibatan seluruh pihak. ”Wawasan konservasi sebagai prinsip hidup juga harus diimplementasikan dalam berbagai lini kehidupan. Siapapun kita, apapun peran sosial yang kita emban, kita bisa berkontribusi mengimplementasikan nilai-nilai konservasi,” tegasnya.

 Dikatakan UNNES mengembangkan tiga pilar konservasi, yaitu alam dan lingkungan, seni dan budaya, serta nilai dan karakter, yang terus diperluas penerapannya.

"Sebab itu, pada kesempatan yang berbahagia ini, UNNES memberikan anugerah konservasi kepada dua tokoh yang dinilai memiliki komitmen dalam mengimplementasikan nilai-nilai konservasi pada bidangnya,” tukas Martono.

Penghargaan dan anugerah  ini menjadi simbol sinergi antara dunia pendidikan dan gerakan konservasi. Lebih dari sekadar penghargaan pribadi, penganugerahan ini mencerminkan harapan bersama untuk menghadirkan sistem pendidikan dengan nilai kemanusiaan, keberagaman, dan keberlanjutan. Kemendikdasmen membuka jalan bagi lahirnya generasi masa depan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berintegritas dan berempati. Pendidikan yang berakar pada nilai-nilai luhur adalah fondasi bagi Indonesia yang berkeadaban. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |