
PELEMAHAN daya beli masyarakat masih terjadi dan berlanjut. Hal itu dapat dilihat dari tren penurunan penyaluran pembiayaan kendaraan, baik roda dua dan roda empat. Karenanya, perusahaan pembiayaan tengah mencari cara untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan tersebut.
"Roda empat ini kalau kita lihat penjualan market agak stagnan, turun jika dibandingkan dengan sebelumnya, dan itu mempengaruhi bisnis kita," ujar Presiden Direktur PT Summit Oto Finance sekaligus CEO Grup OTO Victoria Rusna dalam taklimat media di Jakarta, Senin (10/3).
Melemahnya daya beli masyarakat, kata Victoria, menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk meningkatkan performa penyaluran pembiayaan. Dia berharap momen Ramadan dan Lebaran 2025 dapat mendorong peningkatan konsumsi masyarakat pada pembiayaan kendaraan seperti biasanya.
Pasalnya peningkatan penyaluran pembiayaan kredit kendaraan, baik baru maupun bekas, kerap melonjak setiap menjelang Lebaran. "Kita tetap akan optimistis, mengejar target yang kita tentukan. Karena market sedang turun, jadi kita harus bekerja lebih keras," kata Victoria.
"Lebaran ini biasanya tren memang meningkat, karena memang ada kebutuhan mudik. Jadi ini merupakan bulan buat kami untuk mencapai target yang ditentukan," tambahnya.
Victoria belum bisa membeberkan seberapa dalam penurunan penyaluran pembiayaan di tahun lalu. Demikian pula dengan kinerja dalam tahun berjalan. Sebab pencatatan di tahun lalu masih dalam proses audit.
"Hasil audit sedang diproses dan akan di-update 1-2 hari ke depan," kata dia. (Mir/E-1)