
MITRA Badan Gizi Nasional (BGN) di Kalibata, mengaku tidak dibayar untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal itu menyebabkan tutupnya dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kalibata, Jakarta Selatan.
Pengamat pendidikan sekaligus Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Martaji menilai kejadian tersebut bentuk nyata tidak matangnya persiapan program MBG.
“Jangan membuat program yang asal memenuhi janji kampanye atau asal jalan," ujar Ubaid.
Ubaid menerangkan jika MBG tidak bersumber dari uang rakyat maka tidak masalah. Sayangnya sumbernya dari APBN.
“APBN itu kan uang rakyat harus dikelola dengan baik, jangan sampai bocor, jangan sampai tidak tepat sasaran, jangan sampai tidak mencapai tujuan yang diharapkan dan seterusnya," ujarnya.
Ubaid menilai tutupnya SPPG di Kalibata menunjukkan terjadinya pemborosan keuangan negara. Hal tersebut dinilai berbanding terbalik dengan keinginan pemerintah yang melakukan efisiensi anggaran.
Ia pun mempertanyakan apakah program MBG sangat krusial untuk anak-anak sekolah, atau sejatinya ada yang lebih penting dari program tersebut.
Ubaid menegaskan pemerintah harus memerhatikan dan mencari jalan keluar bagaimana menuntaskan masalah anak putus sekolah ketimbang memberikan MBG. (Z-2)