4 hours ago
2
CTI-CFF bekerja sama dengan KKP mengadakan media gathering untuk memperingati ulang tahun ke-16 CTI-CFF dan secara resmi meluncurkan perayaan Hari Terumbu Karang 2025, Kamis (22/5).(Dok CTI-CFF)
CORAL Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security (CTI-CFF) bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengadakan media gathering untuk memperingati ulang tahun ke-16 CTI-CFF dan secara resmi meluncurkan perayaan Hari Terumbu Karang 2025, Kamis (22/5). Acara ini mempertemukan diplomat CT6 yang berbasis di Jakarta, pemimpin pemerintah, masyarakat sipil, media, dan mitra regional. Mereka menyoroti upaya bersama antara CTI-CFF dan KKP dalam memajukan konservasi laut, perikanan berkelanjutan, ketahanan pangan, dan ketahanan masyarakat pesisir di seluruh Segitiga Terumbu Karang sebagai kawasan yang diakui secara global sebagai pusat keanekaragaman hayati laut.
Media gathering ini menampilkan konferensi pers tingkat tinggi dengan wawasan penting yang dibagikan oleh Menteri KKP dan Direktur Eksekutif CTI-CFF. Yang patut dicatat, tahun ini menandai pengambilalihan Kepemimpinan Indonesia di CTI-CFF untuk periode 2024–2026 semakin memperkuat peran kepemimpinannya dalam tata kelola kelautan regional. Kepemimpinan ini diperkuat dengan adopsi kebijakan Ekonomi Biru Indonesia yang menyoroti komitmen strategis negara ini terhadap pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan mengintegrasikan pertumbuhan ekonomi dengan perlindungan ekosistem dan ketahanan masyarakat.
"Kebijakan Ekonomi Biru juga punya peran strategis dalam pembangunan nasional mendukung untuk mencapai triple win yaitu pertumbuhan ekonomi 8%, penurunan kemiskinan menuju 0%, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pelaksanaan kebijakan ekonomi biru sektor kelautan dan perikanan menuju Indonesia Emas 2045 merupakan kerja besar serta diperlukan upaya akselerasi program prioritas, sinergitas, dan integrasi melalui kerja sama," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono pada acara tersebut di Gedung KKP, Jakarta.
Trenggono menambahkan, sebagai negara tuan rumah Sekretariat Regional CTI-CFF dan memiliki sekitar 65% dari Kawasan Segitiga Terumbu Karang, Indonesia tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan mitra regional dalam menjaga ekosistem laut. Hari Terumbu Karang 2025 adalah momen untuk refleksi, kolaborasi, dan aksi yang diperbarui. "Tonggak sejarah ini bukan hanya perayaan perjalanan CTI-CFF, tetapi juga pengingat tentang tanggung jawab bersama kita," tambahnya.
Direktur Eksekutif Sekretariat Regional CTI-CFF, Dr. Frank Keith Griffin, menambahkan ketika merayakan 16 tahun kerja sama multilateral regional melalui Coral Triangle Initiative, kita diingatkan bahwa melindungi lautan bukan hanya pekerjaan pemerintah. "Ini tanggung jawab bersama semua pihak dalam masyarakat. Jadi mari kita semua bergandengan tangan untuk bekerja menuju pelestarian terumbu karang kita yang luar biasa, memberdayakan komunitas kita untuk lebih tangguh menghadapi dampak perubahan iklim dan memastikan ketersediaan pangan bagi generasi kita sekarang dan yang akan datang."
Melalui iterasi kedua dari Rencana Aksi Regional (RPOA 2.0) dan komitmen nasional yang kuat, imbuh dia, kita sedang merancang masa depan yang lebih berkelanjutan dan tangguh untuk Segitiga Terumbu Karang. Hari Terumbu Karang 2025 adalah pengingat yang kuat bahwa dari puncak hingga terumbu karang, tindakan kita memiliki arti.
Konferensi pers ini menyoroti warisan 16 tahun kerja sama regional CTI-CFF dan peran penting enam negara anggotanya yaitu Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon, dan Timor-Leste dalam mengimplementasikan RPOA 2.0 melalui strategi nasional seperti NPOA (National Plan of Action).
Acara ini juga memperkenalkan tema resmi untuk Hari Terumbu Karang 2025 yaitu Satu Segitiga, Keindahan Tak Terhingga. Ini merayakan keajaiban alam dan kekayaan budaya kawasan tersebut sekaligus mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam melindungi kawasan laut yang luar biasa ini.
Dengan hadirnya hingga 20 outlet media yang mewakili platform nasional, regional, dan internasional, gathering ini bertujuan memperkuat visibilitas nasional, regional, dan internasional CTI-CFF, mempromosikan keterlibatan publik, menyoroti kemajuan, dan membangun momentum untuk Hari Terumbu Karang 2025 yang diperingati setiap tahun pada 9 Juni.
Griffin menekankan bahwa Hari Terumbu Karang 2025 berfungsi sebagai pengingat yang kuat akan keanekaragaman hayati laut kawasan ini yang tak tertandingi dan hubungan manusia yang dalam yang dijalin di sepanjang pesisirnya. Dia mencatat bahwa tema Satu Segitiga, Keindahan Tak Terhingga tidak hanya mencerminkan kekayaan ekologis Segitiga Terumbu Karang, tetapi juga budaya, tradisi, dan cerita yang berkembang di sepanjang pesisirnya.
"Kita perlu melakukan lebih banyak hal untuk mewujudkan tujuan dan harapan bersama kita. Saya mengajak mitra pembangunan kita untuk datang dan bergabung bersama kami dalam melindungi segitiga indah ini yang penuh dengan keindahan alam yang tak terhingga," tutur Griffin.
"Ini bukan saatnya untuk berpuas diri. CTI-CFF sedang menggencarkan suaranya. Ancaman terhadap lautan kita semakin meningkat dan begitu pula respons kita. Kami mengajak pemerintah, mitra, bisnis, media, pemuda, dan warga biasa untuk maju dan meningkatkan upaya kita. Kita harus melakukan lebih banyak hal. Kita harus bertindak lebih cepat. Kita harus bertindak sekarang."
Perayaan tahun ini mengundang semua pihak dari pemerintah dan mitra hingga pemuda dan komunitas local untuk merenungkan yang menghubungkan mereka semua dengan laut dan untuk berpartisipasi dalam melindungi kawasan luar biasa ini untuk generasi yang akan datang.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang Hari Terumbu Karang 2025, berpartisipasi dalam kampanye online regional, atau berbagi cerita Anda sendiri, kunjungi dan ikuti @cticff di media sosial. (RO/I-2)
