Bocoran Intelijen: Serangan AS ke Iran tidak Sebesar yang Diklaim

5 hours ago 1
 Serangan AS ke Iran tidak Sebesar yang Diklaim Ilustrasi - Fasilitas nuklir Iran.(Anadolu)

SEBUAH laporan dari The Washington Post mengungkapkan bahwa serangan militer Amerika Serikat (AS) terhadap program nuklir Iran baru-baru ini mungkin tidak menimbulkan kerusakan besar seperti yang telah diklaim secara resmi. Informasi ini berasal dari komunikasi rahasia yang berhasil disadap antara sejumlah pejabat senior Iran.

Menurut laporan tersebut, para pejabat Iran secara pribadi mempertanyakan mengapa serangan yang diperintahkan oleh Presiden AS saat itu, Donald Trump, tidak menyebabkan dampak yang signifikan. 

Sumber The Washington Post menyebutkan bahwa percakapan ini diungkap oleh empat narasumber yang mengetahui langsung informasi tersebut.

Namun, seorang pejabat tinggi intelijen AS memberikan catatan penting, bahwa satu sinyal komunikasi tidak mencerminkan gambaran intelijen secara keseluruhan. Dia juga menegaskan satu panggilan telepon tidak sama dengan penilaian lengkap berdasarkan berbagai sumber.

Presiden Trump bersama Menteri Pertahanan Pete Hegseth dan pejabat lainnya bersikeras bahwa serangan tersebut sepenuhnya menghancurkan situs pengayaan nuklir Iran.

Ada kerusakan serius

Kementerian Luar Negeri Iran sendiri telah mengonfirmasi bahwa memang ada kerusakan yang serius, namun mereka menyatakan bahwa bahan-bahan penting telah dipindahkan sebelumnya sehingga kerusakan jangka panjang dapat diminimalisasi. 

Menanggapi hal ini, Trump membantah klaim tersebut. “Mereka tidak memindahkan apa pun. Mereka tidak berpikir apa yang kami lakukan akan benar-benar dapat dilakukan," kata Trump seperti dilansir Anadolu, Senin (30/6).

Sementara itu, laporan awal intelijen AS yang diberitakan oleh CNN dan The New York Times menunjukkan bahwa dampak serangan tersebut kemungkinan hanya menunda program nuklir Iran selama beberapa bulan. Namun, Gedung Putih menolak kesimpulan ini.

Direktur CIA saat itu, John Ratcliffe, menyampaikan bahwa intelijen baru menunjukkan serangan itu telah menyebabkan kerusakan parah yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dipulihkan. (Fer/I-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |