
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau pemudik untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi. Itu karena diprakirakan hujan lebat akan turun di masa arus mudik dan arus balik Lebaran 2025.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyatakan, menjelang Hari Raya Idul Fitri, cuaca di Indonesia umumnya didominasi berawan hingga hujan ringan. Pada tanggal 25 hingga 27 Maret, perlu diwaspadai beberapa wilayah yang berpotensi hujan sedang hingga lebat di Aceh, Riau, Jambi, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, JAwa Tengah, DI Yogyakarta, Bali.
"Hujan lebat hingga sangat lebat berpotensi terjadi di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jawa Timur, NTB, dan NTT," ucapnya dalam keterangan resmi, Rabu (26/3).
Sementara pada tanggal 28 hingga 31 Maret, wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat berada di wilayah Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Timur, NTB, NTT, dan Kalimantan Timur.
Abdul mengimbau, bagi masyarakat yang hendak melakukan mudik dan melewati wilayah yang berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi basah, harap selalu waspada dan memantau informasi prakiraan cuaca.
"Jika hujan sangat lebat terjadi dan jarak pandang pendek, segera mencari tempat yang aman jauh dari potensi longsor dan banjir untuk evakuasi sementara. Pastikan fisik dan kendaraan berada dalam kondisi yang baik," jelasnya.
Sementara itu, Abdul menyatakan, beberapa hari menjelang Hari Raya Idul Fitri, BNPB mencatat beberapa wilayah masih dilanda bencana hidrometeorologi. Berikut ini perkembangan terkini yang menjadi catatan BNPB hingga Rabu (26/3).
Angin kencang melanda Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur pada Senin (24/3) pukul 16.30 waktu setempat. Angin kencang menumbangkan 1 pohon yang menimpa pengendara motor hingga meninggal dunia. Korban meninggal berjumlah 1 orang, satu orang lainnya mengalami luka ringan.
"Pasca kejadian, korban jiwa segera dievakuasi ke RSKK SLG, sementara korban luka dilarikan ke RSKK Pelem Pare," kata dia.
Di hari yang sama, angin kencang juga melanda Kabupaten Probolinggo. Hujan deras yang disertai angin kencang menyebabkab 8 pohon tumbang, 1 unit kandang ternak rusak, dan 23 unit rumah tercatat rusak ringan. Tidak ada korban jiwa akibar peristiwa tersebut.
"BPBD bersama pihak terkait melakukan pembersihan sisa material pohon yang tumbang," imbuh Abdul.
Sementara di Provinsi Jawa Tengah, banjir merendam lima desa di Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah. banjir yang terjadi pada Selasa (25/3) ini dipicu luapan Sungai Silugonggo yang tidak kuat menahan debit air akibat hujan deras yang terjadi.
Sebanyak 238 unit rumah terendam, 796 jiwa terdampak, dan 1.390 meter akses jalan di desa terdampak.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati melaksanakan kaji cepat untuk mendata dampak dan kebutuhan mendesak sementara. BPBD bersama relawan juga turun ke lapangan untuk melakukan evakuasi warga yang membutuhkan pertolongan.Hingga hari ini, banjir masih belum surut.
Di Provinsi Kalimantan Tengah, angin kencang juga melanda Kota Palangkaraya, tepatnya di Kecamatan Jekan Raya dan Kecamatan Pahandut. Hujan deras disertai angin terjadi padai Senin (24/3) pukul 18.00 waktu setempat
Sebanyak 28 unit rumah terdampak, 22 unit rumah dilaporkan rusak berat, 1 unit fasilitas ibadah dan 1 unit fasilitas pendidikan terdampak.
BPBD Kota Palangkaraya segera menuju ke lokasi kejadian untuk melakukan asesmen dan memantau lokasi. Hari ini Rabu (26/3) kondisi di lapangan dilaporkan sudah kembali kondusif. (H-3)