BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem saat Arus Balik Lebaran 2025

6 days ago 11
 Waspada Cuaca Ekstrem saat Arus Balik Lebaran 2025 Arus balik lebaran 2025 di gerbang Tol Pasteur 1 di Kota Cimahi, Jawa Barat.(Dok. Antara)

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama periode arus balik Lebaran 2025. Cuaca buruk berupa hujan lebat disertai angin kencang berpotensi mengganggu kelancaran perjalanan dan membahayakan keselamatan pemudik.

Berdasarkan pemantauan BMKG selama sepekan terakhir, beberapa wilayah di Indonesia mengalami curah hujan sangat lebat hingga ekstrem yang menyebabkan bencana hidrometeorologi.

Data BMKG mencatat hujan ekstrem terjadi pada 28 Maret 2025 di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara dengan curah hujan mencapai 188,8 mm per hari, di Kabupaten Sleman, DIY sebesar 180,6 mm per hari, serta di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur dengan intensitas 117,2 mm per hari.

Pada 31 Maret 2025, curah hujan tinggi juga tercatat di Kota Jayapura, Papua sebesar 133,5 mm per hari, sementara pada 1 April 2025, Kota Surabaya, Jawa Timur mengalami hujan ekstrem dengan curah hujan mencapai 151 mm per hari, disusul Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan sebesar 106 mm per hari.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa curah hujan signifikan seperti ini masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah dalam beberapa hari ke depan. "Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama bagi para pemudik yang sedang dalam perjalanan arus balik. Cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang masih berpotensi terjadi, yang dapat mempengaruhi kenyamanan dan keselamatan perjalanan," ujar Dwikorita.

Analisis BMKG menunjukkan adanya beberapa fenomena atmosfer yang memengaruhi pola cuaca di Indonesia, termasuk aktifnya MJO Spasial, gelombang equatorial Rossby, gelombang Kelvin, dan Low Frequency di bagian utara dan timur Indonesia. Selain itu, sirkulasi siklonik juga terpantau di Samudra Hindia barat daya Lampung, Perairan Barat Laut Aceh, Laut Natuna, Samudra Hindia Tenggara NTT, dan Maluku Utara. "Fenomena atmosfer ini dapat meningkatkan aktivitas konvektif yang memicu hujan lebat dan potensi angin kencang di beberapa wilayah," tambahnya.

Dalam periode 4 hingga 6 April 2025, cuaca di Indonesia umumnya didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan.

Namun, perlu diwaspadai potensi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang, khususnya di wilayah Aceh, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan. Sementara itu, potensi angin kencang terpantau di Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara.

Pada periode 7 hingga 10 April 2025, cuaca di Indonesia masih cenderung berawan hingga hujan ringan, tetapi potensi hujan lebat hingga sangat lebat masih perlu diwaspadai di wilayah Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Papua Tengah, dan Papua Selatan. Sementara itu, angin kencang diperkirakan terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap siaga dan mengambil langkah-langkah pencegahan guna mengurangi risiko akibat cuaca ekstrem.

"Kami meminta masyarakat untuk terus memantau informasi terbaru melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG. Kewaspadaan sangat penting, terutama bagi mereka yang melakukan perjalanan jarak jauh," ujar Dwikorita.

Selain itu, BMKG mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap jalanan licin yang dapat membahayakan keselamatan, serta siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor yang dapat terjadi kapan saja.

"Tetap tenang, selalu periksa prakiraan cuaca sebelum berangkat, dan pastikan kendaraan dalam kondisi baik agar perjalanan arus balik Lebaran tetap aman dan lancar," pungkasnya. (H-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |