
KOMISI XIII DPR RI dan Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) akan bekerjasama menginisiasi perdamaian di Tanah Papua untuk meminimalisir terjadinya konflik horizontal dan vertikal.
Salah satu upaya tersebut yaitu DPR RI bakal membuka peta jalan perdamaian dengan belajar dari proses perdamaian antara RI dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
“Kemarin kita sampaikan ke kawan-kawan Komnas HAM, kalau di Aceh saja itu bisa terjadi rekonsiliasi antara GAM dengan NKRI, kenapa ini tidak dijadikan contoh yang sama ketika di Papua,” jelas Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI Sugiat Santoso dalam keterangan yang diterima Media Indonesia pada Kamis (10/4).
Sugiat mengatakan bahwa perdamaian yang sudah berlangsung di Aceh selama 20 tahun sejak disepakati pada 15 Agustus 2005 itu, diharapkan dapat menjadi contoh untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di Papua.
“Misalnya bagaimana kawan-kawan Komnas HAM RI juga berkolaborasi dengan kita komisi XIII menginisiasi atau membuka peta jalan damai di Papua dengan belajar dari apa yang terjadi di Aceh,” kata Sugiat.
Politikus Partai Gerindra itu berharap perdamaian yang terjadi di Tanah Rencong tersebut dapat terulang di ujung timur Indonesia, sebab menurutnya pola konflik yang terjadi memiliki pola yang hampir serupa.
“Apalagi kan eskalasi konflik di Papua, kemarin kan banyak juga yang berjatuhan korban. Ada enam guru yang jadi korban, terus kawan-kawan KKB juga masih sangat berkeras,” jelasnya.
Selain itu, Sugiat juga berharap konflik yang terjadi di Papua dapat segera diselesaikan agar tak lagi memakan korban jiwa. DPR RI dan Komnas HAM disebut akan fokus pada proses perdamaian Papua tersebut.
“Kami ketika rapat kerja kemarin sudah sama-sama sepakat dengan kawan-kawan Komnas HAM agar ke depan fokus membangun peta damai di Papua ini menjadi perhatian yang sangat serius. Jangan sampai dilarut-larutkan supaya tidak ada lagi anak-anak bangsa kita yang menjadi korban,” pungksasnya. (Dev/P-3)