
UNIVERSITAS Pendidikan Indonesia (UPI) telah memulai melakukan proses seleksi pemilihan rektor untuk jabatan 5 tahun ke depan, menggantikan Rektor Prof HM Solehuddin yang akan habis masa jabatannya pada Juni 2025.
Berbeda dari sebelumnya, tahun ini diterapkan mekanisme asesmen oleh asesor independen untuk mendapatkan calon terbaik.
"Kita sudah sampai pada tahap penjaringan. Alhamdulillah, semua berjalan sesuai SOP yang jelas. Total ada sembilan bakal calon yang akan masuk proses selanjutnya," ungkap Ketua Panitia Pemilihan Rektor UPI, Numan Abdul Halim, Kamis (10/4).
Adapaun kesembilan bakal calon rektor yang telah lolos tahap penjaringan adalah Prof Agus Rusdiana, Prof H Amir Machmud, Prof Deni Darmawan, Prof H Didi Sukyadi, Prof H Endang Aminudin Aziz, Prof H Memen Kustiawan, Prof Prayoga Bestari, Vanessa Gaffar dan Prof Yudi Sukmayadi.
Menurut Numan keterbukaan panitia tercermin dari jumlah pendaftar yang mencapai sembilan orang, yang seluruhnya bergelar profesor dan doktor.
Ini menunjukkan adanya kepercayaan terhadap proses yang tengah berjalan.
"Selanjutnya, para bakal calon akan diberi ruang untuk mempresentasikan kertas kerja mereka, baik melalui presentasi terbuka maupun asesmen. Panitia juga tengah menyiapkan fasilitas agar para calon dapat mengungkapkan gagasan dan visi mereka secara maksimal," terangnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UPI, Nanan Soekarna memastikan bahwa kesembilan bakal calon telah melalui proses verifikasi dan memenuhi seluruh persyaratan administrasi.
"Yang akan diuji selanjutnya adalah kapasitas akademik dan hasil asesmen independen. Kami ingin pemimpin yang bukan hanya manajer, tapi academic leader sejati. UPI ini produsen guru, dan harus dipimpin oleh sosok yang benar-benar bisa membawa institusi ini ke level lebih tinggi," bebernya.
Dia menambahkan, tahapan berikutnya adalah kampanye dan ekspos visi-misi para calon, dilanjutkan dengan public opinion dan paparan kinerja di hadapan Senat Akademik. Setelah melalui asesmen independen, barulah akan ditentukan tiga besar calon untuk tahap pemilihan akhir.
Nanan menekankan komitmen utama dalam proses ini adalah transparansi dan integritas.
"Kita sepakat untuk menjunjung values for value, mengutamakan nilai-nilai UPI daripada kepentingan pribadi. Tidak ada ruang untuk konspirasi atau kolusi. Kita pilih yang terbaik berdasarkan standar yang sudah ditentukan," tandasnya.