
KONDISI keamanan di Tanah Papua sedang memprihatinkan pascaperistiwa pembunuhan belasan pendulang emas di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, dalam kurun waktu empat hari terakhir. Peneliti isu Papua dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Cahyo Pamungkas berpendapat, kejadian itu disebabkan oleh ketidakadilan dalam pengelolaan sumber daya alam.
"Persoalan utama pada saat ini adalah tentang perebutan kuasa terhadap eksploitasi sebuah budaya alam," terangnya kepada Media Indonesia, Kamis (11/4).
Cahyo berpendapat, masalah yang dialami orang asli Papua (OAP) selama 5-10 tahun terakhir adalah perebutan ataupun eksploitasi sumber daya alam. Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk memastikan bahwa sumber daya alam di Bumi Cenderawasih dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk OAP.
"Pokoknya pengolahan sumber budaya alam yang bersifat inklusif. Inklusif itu berarti juga melibatkan orang asli Papua, maupun kelompok adat, politik, dan saya kira inklusif termasuk OPM juga di dalamnya," kata Cahyo.
Di sisi lain, ia juga mengingatkan bahwa konflik bersenjata di Papua harus dapat diselesaikan terlebih dahulu untuk menjawab persoalan ketimpangan pemanfaatan sumber daya alam. Dalam hal ini, Cahyo meminta TNI/Polri dan TPNPB-OPM melakukan jeda kemanusiaan ataupun dialog.
Diketahui, 11 pendulang emas di Yahukimo tewas ditembak sepanjang 5-8 April 2025. Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan menyebut bahwa pelaku tidak memiliki rasa kemanusiaan dan melakukan pembunuhan secara sadis.
"Saat ini, fokus pemerintah adalah melakukan evakuasi para korban dan memulangkannya ke keluarga. Proses evakuasi terhambat kondisi geografis dan cuaca di lokasi," kata Budi.
Budi menyebut, ia sudah mendorong jajarannya untk mengambil langkah-langkah segera dalam rangka evakuasi korban dan peningkatan keamanan. Hari ini, pihaknya mengadakan rapat koordinator yang melibatkan Kementerian Dalam Negeri, TNI/Polri, BIN, Komdigi, PMK, KSP, dan PCO untuk mengambil langkah-langkah kekerasan di Papua.
Pemerintah, sambungnya, akan terus melakukan peningaktan pengamanan di daerah-daerah rawan di Papua agar masyarakat dapat beraktivitas normal kembali dan meminta dukungan dari seluruh elemen masyarakat di sana untuk tidak memberikan ruang terhadap pihak yang melakukan kekerasan.
"Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Papua dan tidak memberikan ruang bagi para pelku teror serta terus melakukan penegakan hukum kepada pihak-pihak yang terlibat," ujar Budi. (Tri/P-3)