BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Kepulauan Riau, Nelayan Batasi Aktivitas Melaut

6 hours ago 1
BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Kepulauan Riau, Nelayan Batasi Aktivitas Melaut Nelayan memperbaiki perahu motornya di Pelabuhan Sedanau, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (28/8/2023). Sejumlah nelayan di kawasan tersebut memilih untuk tidak melaut karena adanya peringatan BMKG tentang cuaca buruk.(ANTARA/ARIF FIRMANSYAH )

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem yang berpeluang melanda wilayah Kepulauan Riau dalam waktu dekat. Berdasarkan analisis meteorologis, terpantau adanya pertemuan massa udara (konvergensi) di sekitar wilayah tersebut yang mendorong pembentukan awan-awan hujan.

Forecaster on duty, Noah Ginting, mengatakan bahwa kondisi cuaca secara umum diprakirakan berawan dengan potensi hujan berintensitas ringan hingga sedang. Hujan juga berpotensi disertai dengan petir atau kilat serta angin kencang, khususnya pada pagi dan siang hari.

“Secara umum, cuaca esok hari diprakirakan berawan. Namun, masyarakat perlu mewaspadai potensi hujan yang dapat disertai petir dan angin kencang, terutama di pagi dan siang hari di sejumlah wilayah Kepulauan Riau,” katanya, Minggu (4/4).

Peringatan cuaca ini mendapat perhatian serius dari kelompok nelayan lokal yang menggantungkan hidupnya dari laut. Cuaca yang tidak menentu dalam beberapa hari terakhir mulai memberi dampak terhadap aktivitas mereka.

"Kami sudah lihat langit sering gelap sejak pagi, angin juga kencang. Kalau sudah begini, kami lebih baik tidak melaut dulu. Takut ombak besar dan petir," tutur Rahmat, 52, seorang nelayan di Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, Batam.

Dia mengatakan meskipun terpaksa tidak melaut dan kehilangan penghasilan harian, keselamatan tetap menjadi hal utama. "Memang penghasilan berkurang, tapi nyawa lebih penting. Kami harap pemerintah bisa bantu nelayan kecil seperti kami kalau cuaca begini terus," tegasnya.

Sementara itu, Andi, 29, nelayan muda dari Batam, memberikan masukan terkait penyebaran informasi cuaca. “Kadang kami baru tahu cuaca buruk setelah sudah di tengah laut. Kalau bisa, informasi dari BMKG lebih cepat sampai ke kami, misalnya lewat grup WhatsApp nelayan atau radio lokal,” ujarnya.

BMKG menyarankan masyarakat terus mengikuti perkembangan informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG atau aplikasi Info BMKG. Pengguna transportasi laut dan udara juga diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terganggunya perjalanan akibat cuaca buruk.(H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |