
KEPALA Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo berharap penumpukan pemudik pada puncak arus mudik Lebaran 2025, dari Jakarta pada 28 Maret 2025, tak terjadi. Hal ini dikarenakan ada beberapa pemudik yang berangkat lebih awal sebelum masuk masa cuti bersama Lebaran 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriah.
Ia mengatakan banyak pemudik sudah berangkat sejak 22 Maret 2025 lalu lewat jalur udara, laut, dan darat. Dengan demikian, ada kemungkinan tidak terjadi penumpukan pemudik saat masa puncak arus mudik yang diprediksi terjadi tanggal, Jumat, 28 Maret 2025.
"Sejak tanggal 22 kemarin sampai dengan hari ini sudah banyak yang mudik. Sehingga puncak ekstrim tanggal 28 kita harapkan tidak terjadi," ujar Syafrin kepada wartawan, Rabu (26/3).
Buktinya, lanjut Syafrin, hingga Selasa (25/3), jumlah pemudik dari Jakarta belum naik secara signifikan. Meskipun, dibandingkan hari biasa, penumpang berangkat ke luar kota sudah lebih banyak. "Kami harapkan masyarakat kemarin juga sudah cukup tinggi yang melakukan mudik. Kita harapkan proyeksi tanggal 28 terjadi puncak. Ini tidak drastis karena sudah terdistribusi normal," tuturnya.
Syafrin menjelaskan bahwa Dishub DKI Jakarta sudah siap dalam mengantisipasi penumpukan pemudik. Di jalur darat misalnya, sudah disiapkan tiga terminal bantuan untuk membantu empat terminal utama. Tiga terminal bantuan itu di antaranya adalah Terminal Lebak Bulus, Terminal Angke, dan Terminal Grogol.
"Ketujuh terminal ini sudah siap. Dan kemudian sejak hari Jumat kemarin kami juga sudah buka posko angkutan lebaran bersamaan dengan pembukaan posko angkutan lebaran yang dilakukan oleh Pak Menteri Perhubungan," pungkasnya. (M-1)