Banjir dan Tanah Longsor Masih Ancam Sejumlah Wilayah, Masyarakat Diminta Waspada

6 hours ago 2
Banjir dan Tanah Longsor Masih Ancam Sejumlah Wilayah, Masyarakat Diminta Waspada Pengendara motor melintasi material tebing longsor yang menimbun jalan di Gedangsari, Gunungkidul.(Dok. Antara)

SEJUMLAH bencana hidrometeorologi basah kembali melanda beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir. Banjir, angin kencang, dan tanah longsor tercatat terjadi di berbagai daerah, memicu dampak terhadap ratusan rumah warga, fasilitas umum, hingga menimbulkan korban jiwa.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan resminya menyampaikan bahwa per hari ini, Senin (7/4), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memantau perkembangan penanganan bencana di berbagai wilayah yang terdampak.

“Sejumlah bencana hidrometeorologi basah yang didominasi oleh kejadian banjir melanda beberapa wilayah Indonesia,” kata Abdul.

Salah satu peristiwa banjir disertai angin kencang terjadi di Desa Tabalu, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah pada Minggu (6/4) pukul 04.30 WITA. Kejadian ini berdampak pada sedikitnya 115 unit rumah warga.

“Kondisi terkini, banjir berangsur surut, warga mulai melakukan pembersihan rumah dari sisa banjir dan memperbaiki atap yang rusak akibat angin kencang,” jelas Abdul.

Di wilayah barat Indonesia, banjir juga melanda Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara. Banjir terjadi di beberapa titik, termasuk tiga kelurahan di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan dan dua desa di Kecamatan Padangsidimpuan Sidempuan. “Sedikitnya 15 kepala keluarga terdampak. Belum ada laporan warga yang mengungsi, dan kondisi banjir saat ini mulai surut,” ujarnya.

Sementara itu, di Provinsi Maluku Utara, banjir melanda dua desa di Kecamatan Maba, Kabupaten Halmahera Timur, pada Sabtu (5/4). Hujan lebat, angin kencang, serta pasang air laut menjadi pemicu terendamnya 100 rumah warga dan satu fasilitas pendidikan. Warga pun melakukan evakuasi mandiri ke tempat aman.

“Petugas terus melakukan patroli untuk memantau titik-titik banjir. Sebagian warga telah kembali ke rumah masing-masing,” kata Abdul.

Selain banjir, BNPB juga terus memantau penanganan tanah longsor yang terjadi di Kawasan Wisata Watu Ondo, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Longsor besar yang terjadi pada Kamis (3/4) tersebut telah menelan korban jiwa sebanyak 10 orang.

“Material longsor setinggi 50 meter dan kedalaman 70 meter membuat jalan penghubung Mojokerto dan Kota Batu tidak bisa dilintasi. Hingga Minggu malam, evakuasi masih terkendala hujan,” ungkapnya. Proses pembersihan material longsor baru akan dimulai hari ini dengan melibatkan sejumlah unsur terkait.

Melihat tren meningkatnya kejadian bencana, Abdul Muhari mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk selalu waspada. “Warga diimbau untuk melakukan langkah-langkah mitigasi, antara lain dengan membersihkan saluran drainase, mempersiapkan area penampungan air, memangkas dahan pohon untuk mengurangi potensi pohon roboh saat cuaca ekstrem serta menetapkan rencana kedaruratan dan evakuasi,” tegasnya.

Memasuki masa arus balik libur Lebaran, BNPB juga mengingatkan para pemudik untuk tetap waspada selama perjalanan. “Pantau kondisi cuaca, cari informasi kebencanaan melalui aplikasi InaRISK BNPB, dan catat nomor-nomor penting. Jika membutuhkan bantuan, hubungi posko BNPB, BPBD, atau tim gabungan yang siaga di jalur strategis,” tutur Abdul.

Ia juga menyampaikan imbauan bagi masyarakat yang masih berlibur di lokasi wisata agar tetap berhati-hati. “Ikuti arahan petugas dan patuhi rambu-rambu di tempat wisata, agar liburan tetap aman dan nyaman,” pungkasnya. (H-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |