AS Luncurkan Desain Sistem Pertahanan Rudal “Golden Dome” yang Futuristik

2 weeks ago 14
Web Warta Hot Dini Jitu Terbaik
AS Luncurkan Desain Sistem Pertahanan Rudal “Golden Dome” yang Futuristik Amerika menyiapkan sistem pertahanan rudal futuristik bernama "Golden Dome" dan akan beroperasi sebelum akhir masa jabatannya.(Media Sosial X)

AMERIKA Serikat memilih desain sistem pertahanan rudal futuristik bernama "Golden Dome", menurut Presiden AS Donald Trump. Ia menambahkan sistem ini akan beroperasi sebelum akhir masa jabatannya.

Beberapa hari setelah kembali ke Gedung Putih pada Januari lalu, Trump mengungkapkan rencananya untuk sistem ini, yang ditujukan untuk menghadapi ancaman udara generasi berikutnya terhadap AS, termasuk rudal balistik dan rudal jelajah.

Sebanyak US$25 miliar (sekitar Rp400 triliun) dialokasikan dalam rancangan anggaran baru. Pejabat pertahanan memperingatkan bahwa sistem pertahanan saat ini tidak mampu mengimbangi senjata canggih yang dimiliki oleh negara-negara pesaing.

Trump juga mengumumkan Jenderal Michael Guetlein dari Space Force akan memimpin proyek ini. Saat ini, Guetlein menjabat sebagai wakil kepala operasi luar angkasa di angkatan luar angkasa tersebut.

Tujuh hari setelah memulai masa jabatan keduanya, Trump memerintahkan Departemen Pertahanan untuk menyusun rencana sistem yang dapat menangkal dan melindungi dari serangan udara, yang disebut Gedung Putih sebagai "ancaman paling mematikan" bagi AS.

Berbicara dari Ruang Oval pada Selasa lalu, Trump menyebut sistem ini akan menggabungkan teknologi generasi terbaru di darat, laut, dan luar angkasa, termasuk sensor dan interseptor berbasis luar angkasa. Ia juga menyebut Kanada telah menyatakan minatnya untuk bergabung dalam proyek ini.

Dalam kunjungannya ke Washington awal tahun ini, Menteri Pertahanan Kanada saat itu, Bill Blair, mengakui ketertarikan negaranya dalam proyek Golden Dome. Menurutnya, partisipasi Kanada "masuk akal" dan sejalan dengan "kepentingan nasional" negara tersebut, termasuk untuk memantau ancaman di wilayah Arktik.

Trump juga menyatakan sistem ini akan mampu mencegat rudal yang diluncurkan dari sisi dunia lain—bahkan dari luar angkasa.

Terinspirasi Iron Dome

Golden Dome terinspirasi dari Iron Dome milik Israel, yang telah digunakan sejak 2011 untuk mencegat roket dan rudal. Namun, Golden Dome akan berukuran jauh lebih besar dan dirancang untuk menghadapi ancaman yang lebih luas, termasuk senjata hipersonik dan sistem serangan orbital fraksional (FOBS) yang mampu meluncurkan hulu ledak dari luar angkasa.

“Semuanya akan dihancurkan di udara,” kata Trump. “Tingkat keberhasilannya sangat mendekati 100%.”

Pejabat AS sebelumnya mengatakan Golden Dome dirancang untuk menghentikan rudal pada berbagai tahap peluncurannya, termasuk sebelum diluncurkan dan saat masih berada di udara.

Seluruh komponen sistem ini akan berada di bawah satu komando terpusat, ujar pejabat pertahanan AS.

Anggaran

Trump mengatakan bahwa proyek ini memerlukan investasi awal sebesar US$25 miliar, dengan total biaya mencapai US$175 miliar seiring waktu. Anggaran awal ini tercantum dalam rancangan undang-undang perpajakan "One Big Beautiful Bill", yang masih belum disahkan.

Namun, Kantor Anggaran Kongres (CBO) memperkirakan biaya keseluruhan proyek, terutama untuk komponen berbasis luar angkasa, bisa mencapai US$542 miliar dalam 20 tahun.

Para pejabat Pentagon telah lama memperingatkan sistem yang ada saat ini belum mampu menghadapi teknologi rudal terbaru yang dikembangkan oleh Rusia dan Tiongkok.

“Sebenarnya kita belum punya sistem,” kata Trump. “Kita punya bagian-bagian dari pertahanan rudal, tapi belum ada sistem utuh... tidak pernah ada yang seperti ini sebelumnya.”

Dokumen pengarahan dari Defense Intelligence Agency (Badan Intelijen Pertahanan) yang dirilis baru-baru ini mencatat bahwa ancaman rudal akan semakin besar dan kompleks, dan bahwa Rusia serta Tiongkok secara aktif mengembangkan sistem untuk mengeksploitasi celah dalam pertahanan AS. (BBC/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |