
GEDUNG Putih mengonfirmasi bahwa pemerintahan Trump sedang berdialog langsung dengan kelompok Palestina, Hamas, dan menegaskan bahwa diskusi tersebut adalah demi kepentingan AS.
Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan pihaknya telah terlibat dalam pembicaraan dengan Hamas dan juga berdialog dengan Israel. "Pembicaraan masih berlangsung," kata Leavitt seperti dilansir Anadolu, Kamis (6/3).
Leavitt menolak untuk menyebutkan cakupan pembicaraan, termasuk apakah pembicaraan tersebut hanya tentang pembebasan sandera tambahan yang ditahan Hamas atau pembicaraan tersebut membahas usulan Trump yang banyak dikritik untuk mengambil alih kepemilikan Jalur Gaza yang terkepung.
"Dialog dan berbicara dengan orang-orang di seluruh dunia untuk melakukan yang terbaik bagi kepentingan rakyat Amerika adalah sesuatu yang telah dibuktikan oleh presiden, itulah yang ia yakini sebagai upaya dengan itikad baik untuk melakukan apa yang benar bagi rakyat Amerika," sebutnya kepada wartawan di Gedung Putih.
Situs berita Axios pada hari Rabu sebelumnya mengungkapkan adanya negosiasi rahasia, yang telah berlangsung di ibu kota Qatar dalam beberapa minggu terakhir.
Axios mengidentifikasi utusan presiden AS untuk urusan penyanderaan Adam Boehler sebagai pemimpin delegasi AS. Ini fakta yang diakui oleh Leavitt.
Gencatan senjata sementara dan perjanjian pertukaran tahanan, yang dimulai pada 19 Januari, sempat menghentikan kekerasan di Gaza tetapi kemudian runtuh.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak untuk merundingkan tahap kedua dari kesepakatan tiga tahap tersebut.
Dia justru malah berusaha untuk memperpanjang tahap pertama. Namun, Hamas bersikeras untuk merundingkan tahap kedua, termasuk penarikan penuh Israel dan penghentian perang secara menyeluruh.
Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada bulan November untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut. (Fer/I-1)