ADHD pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

2 weeks ago 15
 Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya Gejala ADHD pada anak(Freepik)

ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan perkembangan saraf yang umum terjadi pada anak-anak. Kondisi ini ditandai dengan kesulitan fokus, hiperaktivitas, dan perilaku impulsif yang dapat memengaruhi prestasi akademik serta interaksi sosial.

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai ADHD pada anak, mulai dari gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya.

Gejala ADHD pada Anak

Gejala ADHD umumnya muncul sebelum usia 12 tahun dan dapat dikategorikan menjadi tiga jenis utama:

1. Kurang Perhatian (Inatensi)

  • Kesulitan mempertahankan fokus dalam aktivitas sehari-hari.

  • Sering melakukan kesalahan ceroboh dalam tugas sekolah.

  • Tidak mendengarkan saat diajak berbicara.

  • Kesulitan mengikuti instruksi dan menyelesaikan tugas.

  • Mudah kehilangan barang-barang penting seperti alat tulis atau mainan.

2. Hiperaktivitas

  • Tidak bisa duduk diam dalam waktu lama.

  • Berlari atau memanjat dalam situasi yang tidak sesuai.

  • Sulit bermain dengan tenang.

  • Berbicara berlebihan tanpa bisa mengendalikan diri.

3. Impulsivitas

  • Menjawab pertanyaan sebelum selesai diajukan.

  • Sulit menunggu giliran dalam permainan atau percakapan.

  • Sering mengganggu atau menyela orang lain.

Penyebab ADHD pada Anak

Penyebab pasti ADHD belum diketahui, tetapi beberapa faktor yang diduga berperan dalam kondisi ini meliputi:

  1. Faktor Genetik – ADHD cenderung diturunkan dalam keluarga.

  2. Masalah Saat Kehamilan – Paparan zat beracun seperti timbal atau rokok selama kehamilan dapat meningkatkan risiko ADHD.

  3. Gangguan Perkembangan Otak – Ketidakseimbangan kimia dalam otak dapat mempengaruhi fungsi kognitif dan perilaku.

  4. Kelahiran Prematur atau Berat Badan Rendah – Anak yang lahir prematur memiliki risiko lebih tinggi mengalami ADHD.

Cara Mengatasi ADHD pada Anak

Meskipun ADHD tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, berbagai metode penanganan dapat membantu anak mengelola gejalanya dengan lebih baik.

1. Terapi Perilaku

Terapi ini membantu anak memahami dan mengendalikan perilaku impulsif serta meningkatkan konsentrasi. Orang tua dan guru juga dapat terlibat dalam terapi ini untuk memberikan dukungan lebih baik kepada anak.

2. Pengobatan

Obat seperti stimulan (misalnya methylphenidate) atau non-stimulan dapat digunakan untuk membantu mengurangi gejala ADHD. Namun, penggunaan obat harus selalu dalam pengawasan dokter.

3. Pendekatan Pendidikan yang Sesuai

  • Memberikan waktu tambahan dalam mengerjakan tugas atau ujian.

  • Menciptakan lingkungan belajar yang tenang dan minim gangguan.

  • Menggunakan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan.

4. Dukungan dari Orang Tua

  • Menjaga rutinitas harian yang konsisten agar anak lebih terorganisir.

  • Memberikan pujian atau reward atas perilaku positif.

  • Mengajarkan keterampilan sosial agar anak lebih mudah berinteraksi dengan teman sebaya.

ADHD pada anak adalah kondisi yang perlu mendapatkan perhatian khusus agar tidak menghambat perkembangan mereka. Dengan penanganan yang tepat melalui terapi, obat, serta dukungan dari keluarga dan sekolah, anak dengan ADHD dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan sukses di masa depan. (Z-10)

Sumber:

  • American Psychiatric Association. (2021). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5).
  • Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2023). "Attention-Deficit / Hyperactivity Disorder (ADHD)."
  • National Institute of Mental Health (NIMH). (2023). "ADHD in Children."
  • Mayo Clinic. (2024). "Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)."
Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |