7 Alasan Bayi Baunya Enak, Remaja Bau Ketiak

6 hours ago 6
7 Alasan Bayi Baunya Enak, Remaja Bau Ketiak Bayi memiliki aroma alami yang sangat menyenangkan(Dok. Freepik)

BAYI memiliki aroma alami yang sangat menyenangkan, berbeda dengan remaja yang mulai mengalami bau badan akibat perubahan hormon saat memasuki masa pubertas. Fenomena ini telah dibuktikan melalui berbagai penelitian ilmiah, memberikan wawasan mendalam tentang perkembangan tubuh manusia.

Aroma khas bayi berasal dari kombinasi berbagai senyawa kimia alami yang dihasilkan oleh tubuh mereka, seperti lemak kulit, cairan ketuban, serta lapisan vernix caseosa yang melindungi kulit bayi selama di dalam kandungan. Keharuman ini bukan hanya memikat indera penciuman, tetapi juga memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan bayi, terutama antara ibu dan anak.

Penelitian yang dilakukan oleh Monell Chemical Senses Center, lembaga di Amerika Serikat yang berfokus pada indra penciuman, menemukan bahwa aroma tubuh bayi dapat merangsang sistem penghargaan di otak orang dewasa.

Respon yang dihasilkan mirip dengan sensasi menerima hadiah atau menikmati makanan lezat, yang secara biologis memperkuat insting kasih sayang dan keterikatan emosional orang tua terhadap bayi mereka.

Namun, aroma alami bayi ini tidak bertahan selamanya. Ketika anak memasuki usia pubertas, sekitar 8-13 tahun untuk perempuan dan 9-14 tahun untuk laki-laki, tubuh mereka mengalami perubahan hormonal yang signifikan. Peningkatan hormon androgen merangsang aktivitas kelenjar keringat apokrin di area tubuh tertentu seperti ketiak dan selangkangan.

Keringat yang dihasilkan oleh kelenjar apokrin berbeda dengan keringat biasa karena lebih kental dan mengandung protein serta lemak. Ketika zat-zat ini bercampur dengan bakteri di permukaan kulit, muncullah bau badan yang khas.

Bau badan pada remaja merupakan bagian alami dari proses pubertas. Meskipun terkadang mengganggu, bau badan tidak selalu menandakan masalah kesehatan, kecuali jika disertai gejala lain seperti infeksi kulit atau perubahan warna keringat yang tidak normal.

Berikut alasan bau badan yang terjadi pada remaja:

  1. Perubahan Hormon pada Masa Pubertas Selama pubertas, tubuh mengalami peningkatan hormon androgen yang mempengaruhi kelenjar keringat apokrin. Keringat yang dihasilkan lebih kental, mengandung protein dan lemak, yang berfungsi sebagai medium bagi bakteri untuk berkembang biak dan menyebabkan bau badan.

  2. Aktivitas Kelenjar Keringat Apokrin Kelenjar apokrin yang terletak di area tertentu seperti ketiak dan selangkangan mulai aktif selama masa pubertas. Keringat yang dihasilkan oleh kelenjar ini berbeda dengan keringat biasa, lebih kental dan memiliki potensi menghasilkan bau lebih kuat ketika bercampur dengan bakteri.

  3. Bakteri pada Kulit Keringat apokrin mengandung bahan-bahan yang tidak berbau, namun saat bercampur dengan bakteri yang ada di permukaan kulit, terjadilah proses pemecahan zat-zat tersebut menjadi senyawa berbau. Hal ini adalah salah satu penyebab utama bau badan.

  4. Perubahan Komposisi Kulit Selama pubertas, perubahan hormon juga mempengaruhi tekstur dan komposisi kulit. Kelenjar minyak dan keringat menjadi lebih aktif, menciptakan lingkungan yang lebih lembap dan meningkatkan pertumbuhan bakteri yang berkontribusi pada bau badan.

  5. Polarisasi Hormon yang Meningkat Pada remaja, peningkatan hormon androgen meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap bau, terutama pada daerah yang lebih banyak menghasilkan keringat, seperti ketiak. Hal ini membuat bau badan semakin terasa kuat.

  6. Pengaruh Makanan Makanan tertentu seperti bawang, rempah-rempah kuat, atau makanan yang mengandung banyak lemak dapat memperburuk aroma tubuh, karena tubuh mengeluarkan bau lebih tajam melalui keringat setelah mengonsumsi jenis makanan ini.

  7. Pola Hidup dan Kebersihan Diri Faktor kebersihan tubuh yang tidak dijaga dengan baik juga dapat memperburuk bau badan. Keringat yang tidak dibersihkan dengan baik atau pakaian yang tidak diganti secara rutin akan meningkatkan jumlah bakteri di kulit, memperparah bau badan.

Untuk mengatasi bau badan, remaja dapat diajarkan untuk menjaga kebersihan tubuh sejak dini. Berikut beberapa langkah efektif untuk mengurangi bau badan:

Baca juga : Remaja AS Ditangkap di Paris setelah Diduga Lempar Bayi Baru Lahir dari Jendela Hotel

  1. Mandi dua kali sehari, terutama setelah beraktivitas atau berolahraga untuk menghilangkan keringat dan bakteri.

  2. Gunakan sabun antibakteri untuk mengurangi jumlah bakteri penyebab bau.

  3. Keringkan tubuh dengan baik, terutama di area lipatan seperti ketiak dan selangkangan.

  4. Gunakan deodoran atau antiperspiran untuk mengontrol keringat berlebih dan menetralkan bau.

  5. Ganti pakaian setiap hari, terutama pakaian dalam dan kaus kaki.

  6. Pilih bahan pakaian yang mampu menyerap keringat, seperti katun, dan hindari bahan sintetis yang terlalu panas.

  7. Jaga pola makan, karena makanan tertentu seperti bawang, rempah-rempah kuat, dan makanan cepat saji dapat memengaruhi aroma tubuh.

Baca juga : Kenali Selai Kacang Sejak Bayi Mampu Kurangi Risiko Alergi

Bau badan adalah bagian alami dari siklus pertumbuhan dan bukanlah sesuatu yang perlu dipermalukan. Dengan edukasi yang tepat, remaja dapat memahami perubahan pada tubuh mereka dan belajar menjaga kebersihan diri dengan percaya diri. (Hellosehat, Monell Chemical Senses Center/Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |