
SEDIKITNYA 447 paspor jemaah calon haji (JCH) asal Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, sudah rampung dibuat.
Meskipun telah selesai, namun paspor tidak langsung dibagi kepada jemaah. Namun buku administrasi bepergian antarnegara itu masih ditahan pada petugas haji atau pihak Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pidie, Aceh.
Demikian antara lain informasi diperoleh Media Indonesia, dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pidie, Aceh. Lalu semua paspor itu sedang dilakukan pemeriksaan ulang dan melengkapi identitas embarkasi keberangkatan.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pidie, H Abdullah AR, kepada Media Indonesia, Minggu (27/4) mengatakan, semua paspor itu akan dibagikan bersama saat jemaah calon haji sudah berada di karantina Asrama Haji Banda Aceh. Proses pembagian adalah di lingkungan asrama karantina, yakni menjelang beberapa jam lagi hendak mengudara naik pesawat.
Kebijakan itu, sambungnya, juga untuk menjaga keamanan paspor dari berbagai kerusakan. Misalnya saat bercampur baur bersama anggota keluarga, anak-anak dan para tetamu yang datang hari-hari jelang keberangkatan.
Dikatakan Abdullah, baru dilakukan pembagian paspor ketika jemaah calon haji sudah benar-benar selesai aktivitas dengan keluarga atau kerabat yang ditinggalkan tidak naik haji. Mulai saat di karantina semua perlengkapan haji sudah diserahkan dan dipastikan berada dan diwah tanggung jawab pemiliknya.
"Kalau kita langsung bagikan saat masih di kampung itu sangat rawan tercecer atau gangguan lain ketika berada di rumah. Akhirnya saat perlu di pos pemeriksaan, bandar udara hingga tiba di lokasi haji, apa yang diperlukan itu sudah tiada dengan beragam alasan," tutur Abdullah AR, Doktoral cumlaude Bidang Pendidikan di UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Pihaknya mengharapkan beberapa dokumen penting haji dimasukkan dalam tas selempang yang telah dibagi untuk setiap jemaah. Bila perlu dibawa pada kondisi tertentu selama dalam perjalanan dan di Arab Saudi.
"Jangan menitip pada orang lain, jangan sampai ketika diperlukan nanti tinggal di tempat penginapan atau sebagainya. Kalau nanti ada anjuran untuk kempul sementara agar mudah pemeriksaan di bus misalnya. Itu dokumen penting, jangan sampai hilang," tambahnya. (MR/E-4)