25 Ribu Pelanggaran Lalu Lintas Terjadi Selama Operasi Ketupat 2025 di Sulteng

1 week ago 6

KESELAMATAN berlalu lintas masih menjadi tantangan besar di tengah hiruk pikuk mudik dan balik Lebaran. Terbukti, selama 14 hari pelaksanaan Operasi Ketupat Tinombala 2025 di wilayah Sulawesi Tengah, polisi mencatat lebih dari 25 ribu pelanggaran lalu lintas.

"Catatan pelanggaran ini menunjukkan kesadaran berlalu lintas masyarakat masih perlu ditingkatkan," ungkap Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Djoko Wienartono di Palu, Jumat (11/4).

Dari total 25.011 pelanggaran, mayoritas berupa teguran sebanyak 22.807 kasus. Sementara 1.540 pelanggaran terekam melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) statis dan 664 pelanggaran melalui ETLE mobile. Meski kecelakaan lalu lintas stabil dengan 40 kasus atau sama dengan jumlah kasus pada tahun 2024, namun korban jiwa justru bertambah.

Data mengungkapkan terjadi kenaikan korban meninggal dunia sebesar 9 persen, dari 11 orang pada tahun lalu menjadi 12 orang tahun ini.

"Setiap nyawa yang hilang di jalan adalah kehilangan yang tak ternilai. Inilah mengapa kami tak henti mengingatkan pentingnya keselamatan berkendara," tegas Djoko.

Di tengah tren peningkatan korban jiwa, terdapat kabar baik berupa penurunan signifikan korban luka berat sebesar 41%, dari 29 orang menjadi hanya 17 orang. Serupa dengan itu, korban luka ringan juga turun drastis 47%, dari 77 orang menjadi 41 orang.

Tak hanya nyawa dan luka fisik, kecelakaan juga menyebabkan kerugian material yang tidak sedikit. Selama Operasi Ketupat Tinombala 2025, tercatat kerugian mencapai Rp119,7 juta, naik 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp111,4 juta.

"Angka ini menunjukkan betapa mahalnya risiko ketidakpatuhan terhadap aturan lalu lintas," ungkap Djoko.

Untuk menekan angka pelanggaran dan kecelakaan, Polda Sulteng tidak hanya melakukan tindakan represif, tetapi juga menggencarkan upaya preemtif melalui pendidikan masyarakat (Dikmas).

"Kami telah melaksanakan 41.886 kegiatan Dikmas untuk membangun kesadaran berlalu lintas. Keselamatan bukanlah pilihan, tetapi keharusan," kata Djoko.

Polda Sulteng menyatakan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kelancaran operasi dan berharap sinergi positif ini dapat terus terjaga dalam upaya menciptakan keamanan dan ketertiban di wilayah Sulawesi Tengah.

"Keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Mari jadikan keselamatan sebagai prioritas utama dalam berkendara, tidak hanya saat momen Lebaran," pungkas Djoko. (TB/E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |