Wayang Orang: Pertunjukan Teater yang Memerankan Kisah Pewayangan

2 weeks ago 13
 Pertunjukan Teater yang Memerankan Kisah Pewayangan Penampilan sejumlah penari dalam Opera Wayang Orang Kolosal Bakdan Ning Sala 2022 dengan judul "Jamus Kalimasada" di Balai Kota, Solo, Jawa Tengah(ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

WAYANG Orang adalah seni pertunjukan teater tradisional dari Jawa yang menampilkan cerita pewayangan dengan pemeran manusia bukan boneka seperti wayang kulit atau wayang golek.

Seni wayang orang ini menggabungkan akting, tari, musik gamelan, dan dialog berbahasa Jawa dalam pementasannya.

Ciri-Ciri Wayang Orang

  • Diperankan oleh manusia yang mengenakan kostum khas wayang.
  • Menggunakan gerakan tari khas Jawa yang elegan dan penuh makna.
  • Diiringi musik gamelan dan tembang (nyanyian tradisional).
  • Mengambil cerita dari epos Mahabharata & Ramayana, seperti kisah Pandawa dan Kurawa.
  • Dialog berbahasa Jawa klasik dengan aksen yang khas.

Teater wayang orang pertunjukan tradisional Jawa yang mengisahkan epos Mahabharata dan Ramayana dengan pemeran manusia.

Berbeda dengan wayang kulit yang menggunakan boneka bayangan, Wayang Orang menampilkan akting, tari, musik gamelan, dan dialog dalam satu pertunjukan yang spektakuler.

Berikut Sejarah Wayang Orang

1. Asal-Usul (Abad ke-18)

Wayang Orang pertama kali muncul pada zaman Kerajaan Mataram Islam di Jawa, sekitar abad ke-18. Seni ini diperkirakan diciptakan oleh Sri Susuhunan Pakubuwono II dari Kasunanan Surakarta pada tahun 1731.

Pakubuwono II terinspirasi oleh wayang kulit, tetapi ingin menciptakan bentuk pertunjukan yang lebih hidup dengan melibatkan pemeran manusia yang bisa menari dan berdialog langsung.

Inovasi ini akhirnya melahirkan Wayang Orang yang kita kenal sekarang. Peran Sunan Kalijaga juga penting dalam perkembangan wayang secara umum. Beliau menyebarkan ajaran Islam melalui wayang kulit, yang kemudian menjadi dasar berkembangnya Wayang Orang.

Berikut Perkembangan Wayang Orang dari Masa ke Masa

2. Periode Keraton (Abad ke-18 – Awal Abad ke-20)

Pada awalnya, Wayang Orang hanya dipentaskan di lingkungan keraton sebagai hiburan eksklusif bagi keluarga raja dan bangsawan. Para pemainnya terdiri dari abdi dalem yang dilatih secara khusus untuk membawakan seni ini.

Beberapa keraton yang menjadi pusat perkembangan Wayang Orang adalah:

  • Keraton Kasunanan Surakarta
  • Keraton Yogyakarta
  • Pura Mangkunegaran

Saat itu, Wayang Orang masih sangat eksklusif dan belum bisa dinikmati oleh masyarakat umum.

3. Periode Komersialisasi (Awal Abad ke-20 – 1950-an)

Pada awal abad ke-20, Wayang Orang mulai dipentaskan di luar keraton dan bisa dinikmati oleh rakyat biasa. Pementasan ini mulai dilakukan di panggung terbuka maupun gedung pertunjukan.

Salah satu pelopor komersialisasi Wayang Orang adalah Ki Nartosabdo, seorang seniman besar yang turut mengembangkan pertunjukan ini ke masyarakat luas.

Pada era ini, muncul beberapa grup Wayang Orang profesional, seperti:

  • Wayang Orang Sriwedari (Solo, 1911)
  • Wayang Orang Ngesti Pandawa (Semarang, 1950-an)

Kehadiran grup-grup ini membuat Wayang Orang semakin populer dan dikenal oleh berbagai kalangan masyarakat.

4. Masa Kejayaan (1950-an – 1980-an)

Pada tahun 1950-an hingga 1980-an, Wayang Orang mencapai masa kejayaan. Saat itu, pertunjukan Wayang Orang digemari masyarakat dan sering ditampilkan di televisi nasional seperti TVRI.

Beberapa ciri khas Wayang Orang di era ini:

  • Cerita diambil dari Mahabharata & Ramayana
  • Pertunjukan diiringi gamelan dan sinden
  • Kostum lebih mewah dan tata panggung lebih megah
  • Wayang Orang masuk dalam program budaya nasional

Selain itu, Wayang Orang mulai dipentaskan di event nasional dan menjadi bagian penting dalam diplomasi budaya Indonesia.

5. Penurunan Popularitas (1990-an – 2000-an)

Memasuki tahun 1990-an, minat masyarakat terhadap Wayang Orang mulai menurun. Beberapa penyebabnya adalah:

  • Munculnya televisi dan hiburan modern seperti sinetron dan film.
  • Berkurangnya generasi muda yang tertarik belajar Wayang Orang.
  • Minimnya dukungan pemerintah dan sponsor untuk pertunjukan budaya tradisional.

Banyak grup Wayang Orang kesulitan bertahan, dan beberapa gedung pertunjukan mulai sepi penonton.

6. Upaya Pelestarian (2000-an – Sekarang)

Meskipun mengalami kemunduran, berbagai pihak berusaha melestarikan Wayang Orang agar tetap hidup dan dikenal generasi muda.

Beberapa langkah pelestarian yang dilakukan:

  • Dukungan dari komunitas seni seperti Wayang Orang Bharata di Jakarta.
  • Kolaborasi dengan teknologi modern seperti pementasan digital dan media sosial.
  • Pentas di event internasional untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia.
  • Pelatihan untuk anak muda agar generasi baru tertarik dengan Wayang Orang.

Kini, pertunjukan Wayang Orang masih bisa disaksikan di beberapa tempat seperti:

  • Wayang Orang Sriwedari (Solo)
  • Wayang Orang Ngesti Pandawa (Semarang)
  • Wayang Orang Bharata (Jakarta)

Wayang Orang adalah seni pertunjukan teater tradisional Jawa yang menggabungkan akting, tari, dan musik gamelan.

Sejak lahir di keraton Surakarta pada abad ke-18, Wayang Orang telah mengalami masa kejayaan hingga penurunan popularitas.

Namun, berbagai upaya pelestarian terus dilakukan agar seni ini tetap dikenal dan dicintai oleh generasi masa kini.

Wayang memiliki berbagai jenis dengan karakteristik yang berbeda. Wayang Orang adalah salah satu bentuk wayang yang paling unik karena dimainkan oleh manusia.

Berikut Perbedaan Wayang Orang dengan Wayang Lainnya

1. Wayang Orang vs Wayang Kulit

Media Pertunjukan

  • Wayang Orang: Diperankan oleh manusia dengan kostum khas pewayangan
  • Wayang Kulit: Menggunakan boneka kulit yang dimainkan oleh dalang

Gerakan

  • Wayang Orang: Menggunakan gerakan tari Jawa
  • Wayang Kulit: Digunakan tongkat dan benang untuk menggerakkan wayang

Dialog

  • Wayang Orang: Diperankan langsung oleh aktor
  • Wayang Kulit: Dalang mengisi semua suara tokoh

Musik Pengiring

  • Wayang Orang: Gamelan dan sinden
  • Wayang Kulit: Gamelan dan tembang sinden

Panggung

  • Wayang Orang: Panggung teater terbuka
  • Wayang Kulit: Layar putih sebagai latar bayangan

Penceritaan

  • Wayang Orang: Langsung melalui akting pemain
  • Wayang Kulit: Dalang sebagai narator utama

Wayang Orang lebih teatrikal dan dinamis karena diperankan manusia, sedangkan Wayang Kulit lebih simbolis dengan permainan bayangan.

2. Wayang Orang vs Wayang Golek

Media Pertunjukan

  • Wayang Orang: Aktor manusia
  • Wayang Golek: Boneka kayu 3D dengan pakaian khas

Gerakan

  • Wayang Orang: Gerakan tari khas Jawa
  • Wayang Golek: Digoyangkan oleh dalang

Asal Daerah

  • Wayang Orang: Jawa Tengah & Yogyakarta
  • Wayang Golek: Jawa Barat (Sunda)

Dialog

  • Wayang Orang: Langsung oleh aktor
  • Wayang Golek: Dalang sebagai pengisi suara

Panggung

  • Wayang Orang: Panggung teater
  • Wayang Golek: Panggung dengan layar kecil

Wayang Orang lebih teatrikal dengan aktor manusia, sedangkan Wayang Golek lebih seperti boneka hidup yang dimainkan dalang.

3. Wayang Orang vs Wayang Topeng

Media Pertunjukan

  • Wayang Orang: Manusia tanpa topeng
  • Wayang Topeng: Manusia memakai topeng

Gerakan

  • Wayang Orang: Tari khas Jawa
  • Wayang Topeng: Tari khas dengan ekspresi terbatas karena topeng

Cerita

  • Wayang Orang: Mahabharata & Ramayana
  • Wayang Topeng: Cerita Panji dari Jawa Timur

Ekspresi Wajah

  • Wayang Orang: Jelas karena tanpa topeng
  • Wayang Topeng: Tidak terlihat karena tertutup topeng

Wayang Orang menampilkan ekspresi wajah aktor, sementara Wayang Topeng mengandalkan ekspresi dari gerakan tubuh.

4. Wayang Orang vs Wayang Klithik

Media Pertunjukan

  • Wayang Orang: Aktor manusia
  • Wayang Klithik: Wayang kayu pipih seperti wayang kulit

Gerakan

  • Wayang Orang: Tari dan akting manusia
  • Wayang Klithik: Digoyangkan oleh dalang di atas panggung kecil

Cerita

  • Wayang Orang: Mahabharata & Ramayana
  • Wayang Klithik: Kisah-kisah lokal (Panji, Damarwulan, dll.)

Wayang Orang lebih dramatis dengan pemeran manusia, sedangkan Wayang Klithik lebih sederhana dan mirip Wayang Kulit tetapi berbahan kayu.

Wayang Orang bisa disebut unik karena diperankan oleh manusia dengan gerakan tari dan akting yang lebih ekspresif.

Lalu, untuk Wayang Kulit dan Wayang Golek lebih simbolis dan bergantung pada permainan dalang. Sedangkan Wayang Topeng dan Wayang Klithik memiliki ciri khas unik dari ekspresi dan bahan wayang yang digunakan.

Berikut Tokoh Utama dalam Wayang Orang

Wayang Orang biasanya mengangkat cerita dari epos Mahabharata dan Ramayana. Berikut adalah beberapa tokoh utama yang sering muncul dalam pertunjukan:

1. Tokoh dalam Mahabharata

  • Arjuna: Ksatria Pandawa yang tampan, ahli memanah, dan bijaksana.
  • Bima (Werkudara): Ksatria Pandawa yang kuat dan gagah berani.
  • Yudhistira: Kakak tertua Pandawa, dikenal sebagai raja yang adil.
  • Nakula & Sadewa: Ksatria kembar Pandawa yang ahli dalam strategi perang.
  • Kresna: Dewa sekaligus penasihat Pandawa, terkenal dengan kebijaksanaannya.
  • Duryodana: Pemimpin Kurawa yang ambisius dan sering menjadi tokoh antagonis.
  • Sengkuni: Penasihat licik Kurawa yang selalu merancang siasat jahat.

2. Tokoh dalam Ramayana

  • Rama: Raja Ayodya yang bijaksana dan suami dari Dewi Sinta.
  • Sinta: Istri Rama yang cantik dan penuh kesetiaan.
  • Hanoman: Kera putih sakti yang setia membantu Rama dalam perang melawan Rahwana.
  • Rahwana: Raja Alengka yang menculik Dewi Sinta dan menjadi tokoh antagonis utama.
  • Laksmana: Adik Rama yang setia dan kuat.

Berikut Pementasan Wayang Orang

1. Struktur Pementasan

Wayang Orang dipentaskan dengan menggabungkan tari, drama, dan musik gamelan. Berikut struktur umumnya:

  • Adegan Pembuka: Pertunjukan dimulai dengan gamelan dan tarian pembuka untuk memperkenalkan suasana cerita.
  • Dialog & Aksi: Para pemain berinteraksi melalui dialog berbahasa Jawa atau Indonesia dan adegan pertempuran atau percakapan.
  • Adegan Klimaks: Biasanya berupa adegan perang, seperti Bharatayudha dalam Mahabharata atau pertempuran Rama dan Rahwana dalam Ramayana.
  • Adegan Penutup: Cerita ditutup dengan pesan moral dan nasihat bagi penonton.

2. Lokasi dan Grup Wayang Orang Terkenal

Wayang Orang masih sering dipentaskan di beberapa tempat, antara lain:

  • Wayang Orang Sriwedari – Solo (Sejak 1911)
  • Wayang Orang Bharata – Jakarta
  • Wayang Orang Ngesti Pandawa – Semarang

Pementasan bisa dilakukan di gedung pertunjukan, acara budaya, atau festival seni.

Wayang Orang bukan hanya hiburan, tetapi juga warisan budaya Indonesia yang penuh nilai filosofis dan moral.

Berikut Daftar Pertunjukan Wayang Orang Terkenal di Indonesia

Wayang Orang masih aktif dipentaskan di beberapa kota di Indonesia, terutama di Jawa. Berikut adalah beberapa kelompok atau tempat pementasan Wayang Orang yang terkenal:

1. Wayang Orang Sriwedari (Solo)

Lokasi: Gedung Wayang Orang Sriwedari, Solo, Jawa Tengah
Jadwal: Pementasan rutin hampir setiap malam
Deskripsi:

  • Berdiri sejak 1911, menjadikannya salah satu kelompok Wayang Orang tertua.
  • Memainkan berbagai lakon dari Mahabharata dan Ramayana.
  • Masih eksis hingga kini sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya Solo.

2. Wayang Orang Bharata (Jakarta)

Lokasi: Gedung Wayang Orang Bharata, Jakarta Pusat
Jadwal: Biasanya setiap Sabtu malam
Deskripsi:

  • Didirikan sejak tahun 1960-an, merupakan salah satu pertunjukan Wayang Orang paling terkenal di Jakarta.
  • Pementasan menggunakan bahasa Jawa, namun sering dilengkapi dengan terjemahan agar lebih mudah dipahami.
  • Mengangkat kisah epik seperti Perang Bharatayudha dan Ramayana.

3. Wayang Orang Ngesti Pandawa (Semarang)

Lokasi: Gedung Ngesti Pandawa, Semarang
Jadwal: Pementasan berkala di berbagai acara budaya
Deskripsi:

  • Berdiri sejak 1950-an, salah satu kelompok Wayang Orang legendaris di Indonesia.
  • Mengangkat cerita klasik pewayangan dengan unsur komedi dan tari yang lebih modern.
  • Berperan besar dalam pelestarian seni Wayang Orang di Jawa Tengah.

4. Wayang Orang RRI Yogyakarta

Lokasi: Auditorium RRI Yogyakarta
Jadwal: Pementasan dalam acara budaya dan festival
Deskripsi:

  • Merupakan program seni budaya yang diselenggarakan oleh Radio Republik Indonesia (RRI).
  • Pementasan sering disiarkan melalui radio dan media digital.
  • Mengangkat kisah-kisah pewayangan dengan pementasan yang tetap mempertahankan nilai tradisional.

5. Wayang Orang Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

Lokasi: Anjungan Jawa Tengah, TMII, Jakarta
Jadwal: Pementasan di acara khusus dan festival budaya
Deskripsi:

  • Wayang Orang sering dipentaskan dalam berbagai acara budaya di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
  • Menghadirkan pertunjukan klasik dengan format yang lebih modern dan edukatif.

6. Wayang Orang Panggung Kesenian Cak Durasim (Surabaya)

Lokasi: Panggung Kesenian Cak Durasim, Surabaya
Jadwal: Pementasan pada event tertentu dan festival budaya
Deskripsi:

  • Menampilkan pertunjukan Wayang Orang khas Jawa Timur.
  • Pementasan sering dilakukan oleh komunitas seni lokal.
  • Menggabungkan unsur teater modern dengan tradisi pewayangan.

7. Wayang Orang Kraton Surakarta & Yogyakarta

Lokasi: Kraton Kasunanan Surakarta & Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Jadwal: Pementasan dalam acara adat atau peringatan khusus
Deskripsi:

  • Merupakan versi asli Wayang Orang yang dimainkan di lingkungan keraton.
  • Pementasan biasanya bersifat sakral dan hanya dilakukan dalam upacara budaya tertentu.
  • Mengutamakan keaslian tari, musik, dan busana tradisional.

Upaya Pelestarian Wayang Orang

Karena tantangan zaman, beberapa kelompok Wayang Orang menghadapi kesulitan dalam regenerasi pemain dan penonton. Namun, upaya pelestarian terus dilakukan dengan cara:

  • Pementasan di YouTube & media sosial
  • Kolaborasi dengan teater modern & film
  • Festival budaya & edukasi ke sekolah-sekolah
  • Pertunjukan dalam acara nasional & internasional

Kesimpulan

Wayang Orang bukan hanya hiburan, tetapi juga warisan budaya Indonesia yang penuh nilai filosofis dan moral. Wayang Orang adalah warisan budaya Indonesia yang sudah ada sejak abad ke-18 dan berkembang dari hiburan keraton menjadi seni pertunjukan rakyat.

Meskipun mengalami tantangan dalam mempertahankan eksistensinya, berbagai upaya terus dilakukan agar Wayang Orang tetap dikenal oleh generasi muda. (Z-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |