Vincenzo Italiano Antar Bologna ke Final Coppa Italia: “Sebuah Mimpi yang Menjadi Nyata”

5 hours ago 4
 “Sebuah Mimpi yang Menjadi Nyata” Pelatih Vincenzo Italiano(Bologna)

PELATIH Vincenzo Italiano dan Bologna tak sabar untuk tampil di Final Coppa Italia melawan Milan pada 14 Mei. Kehadiran mereka di final seperti “sebuah mimpi” bagi para penggemar. “Ini pertandingan sekali main, dan segalanya bisa terjadi.”

Sang pelatih memang tengah mencatatkan namanya di kancah kompetisi piala, karena ini merupakan final keempatnya dalam tiga tahun terakhir. Di mana dua kali mencapai final UEFA Conference League bersama Fiorentina, dan final Coppa Italia pada 2023.

Bologna sebelumnya sudah mengamankan keunggulan 3-0 di leg pertama di markas Empoli, lalu menang lagi 2-1 di kandang sendiri berkat sundulan Giovanni Fabbian dan Thijs Dallinga, mengungguli gol penyama sementara dari Viktor Kovalenko.

“Ini adalah target, sebuah mimpi dari kota dan klub ini. Kami meraih sesuatu yang luar biasa, menghormati Coppa Italia sejak awal, karena ketika sampai ke fase akhir, semua orang ingin mencapai Final,” ujar Italiano kepada Sport Mediaset.

“Kami persembahkan pencapaian ini untuk para suporter di stadion luar biasa ini, yang mendorong para pemain dari awal sampai akhir. Kami dedikasikan ini untuk masyarakat Bologna dengan sepenuh hati.”

Tak banyak yang mengharapkan sesuatu dari Bologna-nya Italiano setelah kepergian Thiago Motta, serta dua bintang mereka, Joshua Zirkzee dan Riccardo Calafiori. Namun nyatanya, Italiano justru tampil lebih menjanjikan dari pendahulunya.

“Saya senang bisa berada di Final. Saat saya bertemu pemilik klub, mereka bilang ingin melaju sejauh mungkin di sebuah turnamen. Sekarang tinggal satu langkah lagi. Tapi kami sudah mencatatkan sejarah dengan membawa semua orang ini ke Roma,” lanjut Italiano.

“Adalah hal yang wajar jika ada keraguan di awal, karena setelah apa yang diraih tim musim lalu, pelatih dan beberapa pemain kunci berganti. Saya rasa partisipasi di Liga Champions sangat membantu kami berkembang secara mentalitas, intensitas, dan kekuatan, dan kami bawa semua pelajaran itu ke Serie A dan Coppa Italia.”

Bologna tampil jauh lebih solid di tahun 2025, baik di Serie A maupun Coppa Italia. Bahkan kemenangan pertama mereka di Liga Champions dirayakan layaknya meraih trofi tersendiri. Apakah itu menjadi titik balik musim mereka?

“Tantangan terbesarnya adalah masuk ke pola pikir skuad yang sebelumnya sudah meraih sesuatu yang luar biasa, lalu mencoba menghadirkan sesuatu yang baru, membangun dari fondasi itu. Untungnya, ini adalah grup yang pekerja keras, para pemainnya cerdas dan peduli terhadap klub.

“Setelah beberapa hasil imbang di awal musim, kami mulai percaya diri, menemukan identitas permainan yang membuat semua pemain bisa mencetak gol secara konsisten. Saya sangat senang untuk Dallinga, karena dia sempat kesulitan beradaptasi dengan gaya bermain yang sangat berbeda, tapi sekarang mulai menemukan performanya.”

Para pemain Bologna merayakan kemenangan dengan Italiano setelah peluit akhir berbunyi, termasuk dengan iseng menepuk-nepuk kepala sang pelatih. Ia pun ditanya apakah siap “dipukuli” oleh para pemain jika bisa memenangkan Coppa Italia.

“Perkataan seperti itu bisa bikin Milan tersinggung... Saya hanya berharap bisa tampil luar biasa, masuk ke laga dengan kepercayaan diri seperti ini, lalu kami akan mencoba menunggangi gelombang antusiasme. Kami akan menghadapi tim besar yang penuh pemain bintang, tapi ini pertandingan satu kali, segalanya bisa terjadi,” jawab Italiano.

“Kami tidak sabar untuk pergi ke Roma bersama 30.000 suporter yang akan mendukung kami di Stadio Olimpico.”

Secara kebetulan, Bologna dan Milan juga akan bertemu di ajang Serie A pada akhir pekan 10-11 Mei—hanya beberapa hari sebelum laga puncak Coppa Italia pada 14 Mei. (Football-Italia/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |