Usai Kampung Bahari, BNN Gerebek Kampung Ambon

9 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan operasi penindakan narkoba di kawasan rawan peredaran narkotika, Kampung Ambon, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (6/11).

Penggerebekan ini dilakukan sehari setelah BNN menggerebek sarang narkoba di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (5/11).

"Hari ini kita lakukan operasi terhadap beberapa titik dan kita dapatkan sejumlah barang bukti, termasuk juga indikasi keterlibatan beberapa jaringan yang ada di wilayah Kampung Ambon," kata Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN Brigjen Roy Hardi Siahaan kepada wartawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Roy menyebut pihaknya turut menangkap puluhan orang dalam penggerebekan tersebut dan saat ini sedang diperiksa secara intensif. Namun, untuk bandar besar yang menjadi target masih belum berhasil diringkus.

"Hari ini kami berupaya mendapatkan tersangka utama, tapi belum tertangkap. Kami tetap serius untuk mencarinya," ujarnya.

Dalam penggerebekan itu, polisi turut menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya, narkoba jenis sabu dan ganja, buku rekening hingga catatan terkait transaksi narkoba.

"(Untuk jumlahnya) belum kami hitung, tapi saya lihat ada beberapa barang bukti di beberapa titik. (Selain itu juga disita) diduga senjata api, mungkin jenis shotgun," katanya.

Lebih lanjut, Roy menyebut pihaknya akan terus melakukan operasi penindakan untuk membersihkan kawasan Kampung Ambon dari peredaran dan penyalahgunaan narkotika.

"Kami akan terus melakukan operasi lanjutan sampai kawasan ini benar-benar bersih dari narkoba," ujarnya.

Sebelumnya, BNN menggerebek sarang narkoba di Kampung Bahari, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Rabu (5/11).

Sebanyak 18 orang bandar dan pengguna yang terdiri dari 17 laki-laki dan seorang perempuan berhasil ditangkap beserta barang bukti

Dalam penggerebekan itu, anggota BNN bersama personel Brimob Polda Metro Jaya sempat mendapat perlawanan dari kartel narkoba.

"Waktu kami ke sana memang sudah berpikir dan menganalisa serta mengantisipasi kalau ada perlawanan, ternyata benar," kata Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN RI, Brigjen Roy Hardi Siahaan di Jakarta, Rabu.

Roy menyebut perlawanan dilakukan oleh kelompok masyarakat yang berada dalam satu lingkaran di lokasi tersebut.

"Masyarakat di 'circle' lokasi tersebut melakukan perlawanan menggunakan samurai," katanya.

Tak hanya itu, mereka juga mengeluarkan kembang api dan mercon untuk menghalau petugas yang melakukan penggerebekan.

(fra/dis/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |