Trump: Kasus Korupsi Netanyahu seperti Perburuan Penyihir Politik

7 hours ago 4
 Kasus Korupsi Netanyahu seperti Perburuan Penyihir Politik Donald Trump dan Benjamin Netanyahu.(Dok Al-Jazeera)

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump pada Sabtu (28/6) menyebut kasus korupsi yang menjerat pemimpin Israel Benjamin Netanyahu sebagai perburuan penyihir politik. Katanya, itu mirip seperti yang menimpa dirinya.

"Mengerikan, apa yang mereka lakukan di Israel terhadap Bibi Netanyahu," kata Trump di Truth Social. Ia menyebut Netanyahu sebagai pahlawan perang dan telah melakukan pekerjaan luar biasa bersama AS untuk menyingkirkan ancaman nuklir berbahaya dari Iran.

Trump menambahkan bahwa Netanyahu juga sedang bernegosiasi dengan Hamas untuk membebaskan para sandera Israel.

"Bagaimana mungkin seorang Perdana Menteri Israel dipaksa untuk duduk di ruang sidang sepanjang hari hanya karena hal-hal sepele? Ini perburuan penyihir politik, sangat mirip dengan perburuan penyihir yang saya alami," kata Trump.

Dia menyebut persidangan Netanyahu sebagai penghinaan terhadap keadilan yang akan mengganggu negosiasi dengan Iran dan Hamas. Dia juga mengecam penyelidikan terhadap Netanyahu sebagai bentuk kegilaan.

"Amerika Serikat menghabiskan miliaran dolar setiap tahun, jauh lebih besar daripada untuk negara lain, untuk melindungi dan mendukung Israel," kata Trump.

Dia mengatakan bahwa persidangan Netanyahu menodai kemenangan yang diraih AS dan Israel dalam perang melawan Iran.

"Bebaskan Bibi. Dia punya tugas besar yang harus diselesaikan," ujar Trump.

Sebelumnya, dia juga menyerukan agar persidangan korupsi Netanyahu pada Senin dibatalkan mengingat jasanya pada Israel.

"Saya terkejut mendengar bahwa Israel, yang baru saja mengalami salah satu momen terbesar dalam sejarahnya, dan dipimpin dengan kuat oleh Bibi Netanyahu, masih melanjutkan perburuan penyihir yang konyol terhadap Perdana Menteri di masa perang yang hebat!" tulis Trump pada Rabu (25/6) di platform media sosial yang sama.

Netanyahu terjerat tiga kasus korupsi berbeda yang terjadi pada 2019. Dia membantah semua tuduhan yang disebutnya palsu.

Dia mulai menjalani persidangan pada 24 Mei 2020 dan menjadi pemimpin Israel pertama dalam sejarah yang didakwa kasus pidana.

Berdasarkan hukum Israel, dia tidak diharuskan mengundurkan diri kecuali dinyatakan bersalah oleh Mahkamah Agung, yang prosesnya bisa memakan waktu berbulan-bulan.

Selain kasus-kasus itu, Netanyahu juga menghadapi tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap dirinya dan mantan menteri pertahanannya, Yoav Gallant, pada November lalu atas kekejaman yang mereka lakukan di Jalur Gaza.

Perang Israel di wilayah kantong Palestina menewaskan lebih dari 56.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.

Jaksa Agung Israel pada Jumat (27/6) menolak permintaan Netanyahu untuk menunda persidangan selama dua minggu.

Permintaan itu diajukan dengan alasan dirinya perlu fokus pada masalah lain setelah serangan Israel terhadap Iran, termasuk upaya memulangkan warga Israel yang disandera kelompok Hamas di Gaza. (Anadolu/Ant/I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |