
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan telah mempertimbangkan penangguhan selama 90 hari pada rencana tarif timbal baliknya untuk semua negara kecuali Tiongkok.
"Saya sudah memikirkannya. Saya sudah berurusan dengan Scott (Menteri Keuangan), Howard (Menteri Perdagangan) dan beberapa orang lain yang sangat profesional. Dan saya rasa itu mungkin sudah terjadi pagi ini," katanya seperti dilansir Anadolu, Kamis (10/4)
Dia mengatakan bahwa alasan dirinya melakukan hal tersebut adalah karena orang-orang menjadi gelisah dan takut.
"Mereka menjadi sedikit gelisah, sedikit takut," ujarnya mengacu pada keresahan pasar yang terjadi setelah pengumuman tarifnya.
"Itu ditulis sebagai sesuatu yang menurut saya sangat positif bagi dunia dan bagi kita, dan kita tidak ingin menyakiti negara-negara yang tidak perlu disakiti, dan mereka semua ingin berunding," tambahnya.
Saat ia meningkatkan tarif AS atas impor dari Tiongkok menjadi 125% pada hari Rabu (9/4) pagi, karena
kurangnya rasa hormat yang ditunjukkan Tiongkok.
Trump juga menggabungkan pengumuman tersebut dengan pengumuman lain yang memberikan lebih dari 75 negara penangguhan hukuman selama 90 hari dari tenggat waktu di mana mereka diperkirakan akan dikenakan tarif di atas garis dasar 10%, dalam beberapa kasus jauh lebih tinggi dari angka tersebut.
Trump mengambil tindakan itu karena negara-negara tersebut telah menghubungi mitra mereka di AS untuk merundingkan solusi bagi subjek yang sedang dibahas terkait Perdagangan, Hambatan Perdagangan, Tarif, Manipulasi Mata Uang, dan Tarif Non Moneter.
Di sisi lain, hal ini karena mereka belum melakukan pembalasan dengan cara, bentuk, atau cara apa pun terhadap Amerika Serikat.
Pasar mengalami salah satu reli terbesarnya dalam sejarah setelah berita keputusan tersebut, dengan Nasdaq yang berbasis teknologi ditutup naik lebih dari 12% dan Dow naik lebih dari 7,8% setelah seminggu mengalami kerugian yang mengejutkan. (H-4)