
PEMAKAMAN Paus Fransiskus pada Sabtu (26/4) di Roma dihadiri ratusan ribu pelayat, termasuk para pemimpin dunia. Lebih dari 50 kepala negara yang menghadiri pemakaman Paus Fransiskus telah memberikan penghormatan terakhir mereka di peti jenazah Paus asal Argentina itu di Lapangan Santo Petrus.
Para tamu termasuk Presiden AS Donald Trump, Presiden Argentina Javier Milei, Pangeran William dari Inggris, serta Volodymyr Zelensky dari Ukraina.
Vatikan melaporkan sekitar 200.000 orang berada di lapangan dan jalan-jalan di sekitarnya selama upacara tersebut. Sebagian orang menunggu semalaman untuk mendapatkan tempat duduk pada upacara tersebut.
Kerumunan orang, yang dipenuhi orang muda, bertepuk tangan saat peti jenazah Paus dibawa keluar dari Basilika Santo Petrus oleh pembawa jenazah bersarung tangan putih, disertai oleh lebih dari 200 kardinal berjubah merah.
"Fransiskus adalah seorang paus di antara rakyat, dengan hati yang terbuka, yang berjuang untuk Gereja Katolik yang lebih berbelas kasih dan berpikiran terbuka," kata Kardinal Giovanni Battista Re dalam homili pemakamannya.
Tepuk tangan terdengar saat Giovanni memuji keyakinan paus bahwa Gereja adalah rumah bagi semua orang, rumah dengan pintu yang selalu terbuka.
Fransiskus berusaha mengarahkan Gereja yang telah berusia berabad-abad ke arah yang lebih inklusif selama 12 tahun masa kepausannya, dan kematiannya memicu luapan emosi global.
"Saya tersentuh oleh banyaknya orang di sini. Sungguh indah melihat semua negara ini bersama-sama," kata Jeremie Metais, 29, dari Grenoble, Prancis. "Ini sedikit seperti pusat dunia saat ini."
Pihak berwenang Italia dan Vatikan melancarkan operasi keamanan besar-besaran untuk upacara tersebut, dengan jet tempur bersiaga dan penembak jitu ditempatkan di atap-atap yang mengelilingi negara-kota kecil tersebut.
Namun setelah lonceng Santo Petrus berdentang, kerumunan besar itu sebagian besar terdiam, menyaksikan prosesi pemakaman Paus Fransiskus di beberapa layar besar di sekitar alun-alun.
Pemakaman Paus Fransiskus ini menandai hari pertama dari sembilan hari berkabung resmi Vatikan untuk Fransiskus, yang mengambil alih jabatan Paus setelah pengunduran diri Paus Benediktus XVI pada tahun 2013.
Setelah masa berkabung, para kardinal akan berkumpul untuk konklaf guna memilih paus baru yang akan memimpin 1,4 miliar umat Katolik di dunia. (AFP/H-3)