
KEPALA Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Kristomei Sianturi menyebut konflik di Myanmar tak memengaruhi bantuan kemanusiaan untuk korban gempa di negara tersebut. Diketahui, gempa bumi magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar dan Thailand pada Jumat (28/3).
Kristomei mengatakan bantuan dari Indonesia tetap diberikan akan sifatnya bantuan kemanusiaan. Ia mengatakan bantuan tersebut tak berpengaruh pada kondisi sosial politik Myanmar yang kini tengah terjadi konflik.
"Saat ini memang meski ada konflik di Myanmar tetap tidak mempengaruhi bantuan kemanusiaan, karena ini sifatnya bantuan kemanusiaan. Jadi bukan karrna ada konflik kita nggak ngirim, tidak. Itu juga tempat-tempat konflik di Myanmar tidak seluruh ada konflik, sama kayak di Indonesia, misalnya konflik di Papua, tapi di Jakarta aman-aman saja," kata Kristomei, di Jakarta, Selasa (1/4).
Kristomei mengatakan berdasarkan asesmen kedutaan besar Indonesia di Myanmar, sejumlah kota di Myanmar seperti Naypidyaw masih dalam situasi yang kondusif.
"Jadi Mandalai dan Naypidyaw kemarin asesmen kedutaan besar kita yang ada di Myanmar disampaikan kepada Panglima TNI untuk keamanan tidak ada permasalahan, dan mereka membutuhkan bantuan dari luar negeri," katanya.
TNI kembali memberangkatkan bantuan kemanusiaan dari pemerintah Indonesia untuk korban gempa di Myanmar dengan menggunakan 2 pesawat militer langsung yaitu, Hercules A-1331(Short Body) dan Boeing A-7309 melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (1/4).
Hercules A-1331 diterbangkan pukul 05:00 WIB dengan membawa 21 orang, 1 Unit Truck Basarnas, perlengkapan SAR, tenda, K9 3 ekor (anjing terlatih) beserta 3 orang handler, 1 org dokter hewan, serta bantuan dari Presiden RI, Mabes TNI, BNPB dan Kemhan.
Sedangkan, Boeing yang diawaki 7 orang kru membawa bantuan berupa selimut, matras, tenda pengungsi. Selain itu, ada 69 orang yang terdiri dari 53 orang tim INASAR, 5 orang dari Basarnas, 3 orang dari Kementerian Luar Negeri, dan 8 orang dari tim pengamanan. (Faj/P-3)