Tingkatkan Pendapatan Mustahik, Baznas Bersama Pelni Bantu UMKM Manfaatkan Limbah Kerang Hijau

2 weeks ago 10
Tingkatkan Pendapatan Mustahik, Baznas Bersama Pelni Bantu UMKM Manfaatkan Limbah Kerang Hijau Ilustrasi(Dok Baznas)

BADAN Amil Zakat Nasional (Baznas) RI bersama Baznas (Bazis) DKI Jakarta, dan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) meluncurkan program pendampingan UMKM berbasis olahan limbah kerang hijau guna meningkatkan pendapatan para mustahik.

Secara simbolis program kolaborasi tersebut ditandai dengan pemberian bantuan mesin pencacah kerang dan mesin pengangkat otomatis yang diselenggarakan di Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. 

Program ini bertujuan untuk mengurangi kemiskinan di kalangan masyarakat bawah yang mayoritas bekerja sebagai nelayan atau pemulung besi bekas. Salah satu kelompok yang telah terbentuk dalam program ini adalah Kelompok Cangkang Kering yang terdiri dari 10 orang pengrajin. Dari limbah cangkang kerang hijau mereka memproduksi konblok, bata, dudukan toilet dan perkakas yang lain. 

Deputi 2 Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Imdadun Rahmat menyampaikan apresiasi kepada mitra PT Pelni dan seluruh masyarakat yang senantiasa berkolaborasi bersama dalam melakukan pembinaan kepada kelompok usaha kecil yang ada di Kalibaru.

“Kemitraan ini sangat penting karena di era kolaborasi, pembangunan ini  harus kita lakukan bersama berbagai pihak, maka akan terjadi akselerasi. Antara Baznas RI dan Baznas DKI Jakarta beserta masyarakat membentuk kekuatan yang harus kita jaga bersama agar tujuan program ini tercapai,” ungkapnya, Jumat (28/2). 

Selain itu, Imdadun juga menekankan, mesin besar yang disalurkan saat ini dapat memberi dampak besar didalam bidang perekonomian masyarakat dan menciptakan lingkungan yang sehat.

“Kita berharap program ini dapat membawa manfaat bagi sektor ekonomi masyarakat dan lingkungan sekitar. Melalui 10 orang anggota Kelompok Cangkring ke depannya akan terus bertambah serta menghasilkan produksi yang bertambah. Maka dampaknya, limbah kerang akan berkurang dan lingkungan jauh lebih baik, pencemaran udara bisa dikurangi” ujarnya.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Jakarta Utara, Wawan Budirohman mengatakan, Kalibaru sebagai sentral penghasil kerang hijau di Jakarta Utara berupaya untuk mengurangi kebisaan masyarakat setempat terkait limbah kerang hijau agar tidak dibuang di sembarang tempat, dan dapat memaksimalkan mesin pencacah cangkang kerang yang disalurkan.

“Kami berterima kasih kepada PT Pelni dan Baznas yang sudah berkolaborasi dan menunjuk Kalibaru, Jakarta Utara untuk menjalanlan program. Kami sudah meninjau program bersama dengan Baznas, PT Pelni dan Pemerintah Daerah setempat untuk kelancaran produksi. Saya harap masyarakat dapat memanfaatkan alat dengan sebaiknya untuk bekerja dan mendapat uang,” ucap Wawan.

Dalam kesempatan yang sama, Vice President Treasury PT Pelni Fauziah Feridah memberikan informasi terkait selama berjalannya program ini dan telah menyalurkan mesin Conveyor Belts dapat memberikan bantuan kepada para nelayan untuk dapat memudahkan kerja dalam mengurangi produksi limbah kerang hijau.

“Nelayan menginformasikan bahwa limbah ini hampir 4 ton perhari, sebelum adanya mesin ini hanya bisa mengolah kurang lebih 190 kg. Setelah adanya mesin ini sehari bisa mengolah 1 ton dalam sehari,” ucapnya

Dia berharap, program ini tidak berhenti sampai di sini saja, melainkan dapat berkembang dan terus maju dengan adanya peningkatan anggota Kelompok Cangkring yang akan diberikan pembinaan untuk melakukan kegiatan ekonomi dan pelestarian lingkungan.

“Dan kami berharap program yang kami lakukan di daerah Kalibaru ini dapat berkelanjutan dan pasti dapat menjaga kelestarian lingkungan. Terutama dapat memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat khususnya di Kalibaru ini. Semoga ke depannya program ini bisa berkelanjutan dan pada saat kami datang lagi program ini tetap berjalan dan dapat memberikan manfaat untuk masyarakat,” ujar Fauziah. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |