
TANGGUL jebol di dua titik dan air Sungai Tuntang meluap, ratusan rumah warga di tujuh desa di sejumlah kecamatan di Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir.
Pemantauan Media Indonesia Minggu (18/5) malam banjir merendam tujuh desa di Kabupaten Demak dengan ketinggian 30-70 centimeter setelah hujan lebat yang mengguyur daerah ini mengakibatkan tanggul Sungai Tuntang jebol di dua titik. Ketujuh desa yang terendam yakni Desa Ploso, Lempuyang, Sidoharjo, Trimulyo, Mintreng, Karangrejo, dan Kembangan, .
Tanggul Sungai Tuntang jebol sepanjang 13 meter di Karangrejo dan 4 meter di Desa Kembangan mengakibatkan air sungai terus mengalir membanjiri pemukiman penduduk dan areal persawahan.
Selain itu, meningkatnya volume air di Bendungan Glapan, Kabupaten Demak ini juga mengakibatkan air Sungai Tuntang tersebut terus meluber hingga merendam desa-desa yang berada di sepanjang DAS tersebut.
Sementara itu, warga terus bersiaga menghadapi banjir lebih besar. "Kami tidak bisa tidur fan berjaga karena khawatir banjir semakin tinggi," ujar Karman,45, warga Desa Ploso, Demak.
Hal serupa juga diungkapkan Sutinah,50, warga Desa Karangrejo, Demak. Dia mengatakan banjir semakin tinggi sehingga warga bersiaga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Apalagi tanggul yang jebol terus mengirimkan air dari sungai dan membanjiri ratusan rumah warga di desa ini. "Kami siaga dan siap mengungsi jika air terus meninggi," imbuhnya.
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak Agus Musyafak mengatakan banjir terjadi di Demak ini karena hujan lebat di daerah hulu membuat volume air Sungai Tuntang meningkat drastis. Bahkan Bendungan Glapan juga meninggi serta air melimpas di sejumlah titik subdai yang tidak memiliki tanggul.
"Kami telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengatasi banjir ini, bahkan bersama warga, TNI, Polri serta relawan terus berusaha menutup tanggul jebol secara darurat," kata Agus.
Selain itu seluruh petugas, ungkap Agus, terus bersiaga di sejumlah desa yang kini terendam banjir tersebut dengan menyiapkan sarana dan prasarana evakuasi, logistik dan obat-obatan, namun diharapkan tidak meningkat lagi hingga warga tetap aman. "Jika kondisi mendesak tidak menutup kemungkinan kita lakukan evakuasi," imbuhnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinputaru) Kabupaten Demak Amir Mahmud mengungkapkan menghadapi tanggul jebol akibat derasnya gelontoran air Sungai Tuntang tersebut, upaya perbaikan harus segera dilakukan. Dia mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk menangani jebolnya tanggul tersebut.
"Upaya penanganan segera dilakukan untuk mencegah banjir semakin meluas, kami sudah berkoordinasi dengan BBWS dan saat ini tengah menyiapkan langkah-langkah perbaikan agar banjir tidak semakin tinggi dan meluas," ujar Amir Mahmud. (E-2)