
TAMAN Bukit Pandang dengan menampilkan ikon truk tambang raksasa di Bukit Pelangi, Sangatta, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) yang dibuka awal 2025, menjadi salah satu destinasi pilihan warga untuk menghabiskan waktu libur Lebaran 2025.
"Daya tarik truk Liebherr T230 yang megah dan pemandangan laut dari ketinggian jadi magnet kami datang ke sini bersama keluarga," ujar Masrun, warga Kelurahan Sangatta Utara di Kutai Timur, Kalimantan Timur, Selasa (1/4).
Ia mengaku pertama kali melihat langsung truk raksasa tersebut meskipun tinggal di Sangatta sebagai daerah yang kaya baru bara itu.
Ia datang ke tempat itu bersama keluarga pada hari kedua Lebaran tahun ini untuk bersantai.
"Ini menarik ya, sebenarnya juga dulu kami sering ke Taman Bukit Pandang ini, waktu itu masih pengerjaan proyek ikon tambang. Begitu dibuka, wah juga, meski warga Sangatta, tapi baru kali ini lihat langsung penampakan truk sebesar ini," ujarnya.
Menurut dia, taman ini menjadi alternatif yang asyik untuk bersantai bersama keluarga, terutama karena lokasi yang dekat dan tidak dipungut biaya masuk.
Ia juga mengaku menikmati pemandangan laut yang indah dari Taman Bukit Pandang.
Seorang warga Kelurahan Teluk Lingga, Kutai Timur, Abdul Rahman, menyatakan berfoto di depan truk raksasa suatu keharusan saat berkunjung ke Taman Bukit Pandang.
"Tak sah kalau ke sini nggak selfie-selfie (swafoto). Ini biasanya kami pamerkan dengan keluarga jauh, bahwa kalau di Sangatta, Kutai Timur ada destinasi unik seperti ini," katanya.
Ia mengatakan, di hari kedua Lebaran, banyak orang biasanya memilih pantai sebagai tujuan wisata.
Namun, ia dan keluarganya memilih taman ikon truk tambang ini karena dianggap unik dan merepresentasikan Kutai Timur sebagai daerah pertambangan batu bara terbesar.
Rahman berharap, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dapat menambah fasilitas taman serupa karena warga Sangatta membutuhkan lebih banyak tempat hiburan.
Berdasarkan data Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Timur, truk Liebherr T230 yang menjadi ikon taman tersebut menggambarkan spesifikasi kecepatan maksimal 64 km/jam dengan beban maksimum, kapasitas mesin hingga 3.650 tenaga kuda, dan dirancang oleh produsen Jerman pada 2004.
Nilai truk itu mencapai Rp40 miliar dan hanya terdapat sekitar 30 unit di dunia, salah satunya di Kutai Timur.
Dimensi armada itu super besar, dengan panjang 14,5 meter, lebar 8,7 meter, tinggi 7,4 meter, dan tinggi ban mencapai 6,6 meter. Kapasitas bahan bakar mencapai 4.732 liter.
Pengelola taman, Bagian Umum Setda Kabupaten Kutim juga memasang imbauan kepada pengunjung untuk menjaga fasilitas publik, tidak membuang sampah sembarangan, mematuhi batas waktu berkunjung hingga pukul 22.00 Wita, serta tidak melanggar norma kesusilaan atau melakukan tindakan kriminal.
Pengunjung juga dilarang melakukan aktivitas yang menyebabkan polusi udara, termasuk asap, di area taman. (Ant/Z-1)