
PERUM Badan Urusan Logistkik (Bulog) Cabang Tegal, Jawa Tengah, pada 2025 ini menargetkan menyerap 90 ribu ton setara beras milik petani di wilayah eks Karesidenan Pekalongan.
Bulog Cabang Tegal wilayah kerjanya meliputi eks Karesidenan Pekalongan, yakni Kabupaten/Kota Brebes, Tegal, Pemalang dan Pekalongan.
"Target serapan tahun ini 90 ribu ton lebih setara beras. Realisasi sampai sekarang sudah 64.579 ton atau 71,5 persen," ujar Kepala Perum Bulog Cabang Tegal, Agung Rohman, di Brebes, Selasa (17/6).
Agung menyampaikan target serapan gabah atau beras tahun ini meningkat ketimbang tahun 2024 yaitu 22.000 ton lebih setara beras. "Tahun lalu realisasi sekitar 36 ribu ton atau 166%," terang Agung.
Agung menuturkan serapan gabah kering panen paling banyak dari para petani di wilayah Tegal Raya yakni meliputi Kabupaten/Kota Brebes dan Tegal.
Ia optimistis target serapan 2025 ini bakal tercapai. "Realisasi serapan paling banyak di Tegal. Utama penyerapan sepanjang tahun selama harga gabah kering panen sesuai," jelasnya.
Agung menambahkan dalam penyerapan gabang kering panen milik petani, pihaknya menggandeng Babinsa Kodim, Dinas Pertanian daerah hingga penyuluh pertanian di lapangan. "Di lokasi mana yang masih ada panen yang masih bisa kita serap, kita serap," jelas Agung.
Menurut Agung hingga kini setidaknya ada 77 ribu ton beras yang menjadi stok dan tersimpan di enam gudang Bulog di eks Karesidenan Pekalongan.
"Untuk kebutuhan penyaluran rutin diperkirakan cukup hingga awal tahun depan. Ada 77 ribu ton beras tersimpan di enam komplek pergudangan," terang Agung.
Menurut Agung, selain beras serapan, Bulog juga memiliki beras yang diimpor pemerintah dari Vietnam, Thailand hingga Pakistan. "Beras impor itu juga disiapkan jika ada perintah penyaluran SPHP hingga bantuan pangan pemerintah, stok itu yang akan kita gunakan," pungkasnya. (E-2)