Survei: Mayoritas Gen Z dan Milenial Ingin Beralih ke Kendaraan Listrik

6 hours ago 1
 Mayoritas Gen Z dan Milenial Ingin Beralih ke Kendaraan Listrik Warga mengisi daya mobil di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Banda Aceh, Aceh, Selasa (15/4/2025).(ANTARA/IRWANSYAH PUTRA)

GENERASI muda punya peranan penting dalam proses adopsi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia. Kesadaran akan kelestarian lingkungan menjadi pemicu utama untuk gen z dan milenial memilih kendaraan rendah emisi.

Survey Deloitte Global’s 2025 Gen Z and Milenial menunjukkan, 89% gen z dan 84% milenial Indonesia resah terhadap persoalan lingkungan. Sehingga, 63% gen z dan 56% milenial Indonesia berencana membeli kendaraan listrik untuk mereduksi emisi karbon.

Hal tersebut tidak mengherankan, mengingat perbandingan emisi kendaraan berbasis BBM dengan KBLBB sangat jomplang. Gambarannya, 1 liter BBM dengan jarak tempuh 10 km menghasilkan sekitar 2,4 kg C02, dibanding KBLBB dengan jarak yang sama hanya menghasilkan emisi 1,3 kg C02. 

Di samping itu, pemerintah Indonesia juga melibatkan generasi muda dengan berbagai pelatihan terkait konversi KBLBB, khususnya di kalangan siswa SMK. Sehingga, generasi muda ini dapat berperan aktif membangun ekosistem transportasi ramah lingkungan.

National Project Manager ENTREV, Boyke Lakaseru mengungkapkan bahwa generasi muda adalah aktor sentral dalam adopsi kendaraan listrik, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga dunia. Dia menilai, kesadaran akan krisis perubahan iklim telah memicu generasi baru memilih gaya hidup yang rendah emisi.

"Persoalan krisis iklim telah mendorong perubahan gaya hidup generasi muda. Salah satunya adalah keinginan mereka (gen z dan milenial) untuk beralih ke kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan," tuturnya.

Oleh sebab itu, lanjut Boyke, ENTREV sebagai proyek kolaborasi antara UNDP dan Kementerian ESDM terus aktif mengajak pelajar, mahasiswa, dan komunitas dalam kampanye dan pelatihan terkait kendaraan listrik. Pihaknya melihat, generasi muda membutuhkan dukungan nyata agar potensi mereka bisa berkembang di era transisi energi.

"Generasi muda termasuk kelompok prioritas sekaligus garda depan dalam transisi energi. Daya adaptif dan kreativitas mereka akan berperan besar dalam proses kita beralih ke kendaraan rendah emisi," pungkas Boyke. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |