Suka Sambal Indonesia, Dubes Inggris Ingin Kunjungi Seluruh Pelosok Tanah Air

1 week ago 7
Suka Sambal Indonesia, Dubes Inggris Ingin Kunjungi Seluruh Pelosok Tanah Air Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Dominic Jermey (kiri) mengulek sambal saat berkunjung di objek wisata Cengkih Afo di Kelurahan Tongole Ternate, Maluku Utara, Jumat (4/10/2024).(Antara/Andri Saputra)

PRIA berkacamata dan peci hitam itu dengan cekatan menumbuk kenari untuk dijadikan sambal khas Maluku. Setelah selesai membuatnya, ia tak segan memperlihatkan cara makan sambal kenari yang juga cocok untuk cocolan pisang goreng.

Ternyata cara ini menjadi kegemaran Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey. Selama bertugas di Indonesia, dia selalu singgah di sejumlah daerah dengan berburu makanan khas yang pedas atau sambal.

Tak hanya suka makanan pedas nusantara, dia juga kerap ikut mencoba membuat makanan-makanan di setiap tempat yang dia kunjungi dan berinteraksi langsung dengan warga setempat.

Caranya ini, dia menyebutnya diplomasi sambal. Itu juga kerap dia lakukan saat bertemu dengan tokoh, seniman, hingga pejabat penting di tanah air. 

Menurutnya, diplomasi kuliner menunjukkan bahwa hubungan antarnegara tidak hanya dibangun melalui perjanjian dan pertemuan resmi tetapi juga melalui pengalaman makan bersama bahkan melalu pertunjukkan seni dan budaya.

"Saya sangat suka kuliner Indonesia dengan sambalnya dan bagi saya bukan makan namanya kalau tidak ada sambal," kata Jermey dalam acara Iftar Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia, di Jakarta, Kamis (6/3).

Tak memungkiri, Jermey mengaku sudah seperti warga lokal yang mengemari makanan pedas. Semua orang dan daerah memiliki sambal favorit mereka sendiri dan ini cara luar biasa untuk berinteraksi, membahas budaya, serta memahami lebih dalam tentang Indonesia.

"Di mana pun saya berada, baik itu di Banda Aceh, Bali, Lombok, Jawa, atau Maluku, saya selalu mencoba sambal khas daerah itu,"  ujarnya.

Sejauh ini, Jermey, yang telah mencoba banyak sambal di tanah air, masih belum bisa melupakan sambal rujak yang disantapnya bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat berkunjung ke Jawa Timur. "Sambal terasi juga sambal favorit saya," ucapnya.

Jermey menambahkan perjalanan diplomasi sambal dimulainya sejak datang ke Indonesia pertama kali 25 tahun yang lalu. "Saya akan mencoba sambal baru di setiap tempat yang saya kunjungi," tambahnya.

Menurutnya, kesukaan yang begitu besar pada sambal kian membuatnya semangat untuk menjelajahi sebanyak mungkin dari 17.000 pulau yang ada di Indonesia. "Jika ada sambal di sana, saya mungkin akan mencicipi sambal di setiap tempat yang saya kunjungi," ujarnya. 

Jermey mengakui bahwa ini cara terbaik untuk melihat Indonesia dan menyenangkan untuk mengenal orang-orang di setiap wilayah di Indonesia. "Semua orang senang berbicara tentang sambal mereka dan ini merupakan bentuk diplomasi kuliner yang menyenangkan," tambahnya.

Dalam acara Iftar, Jermey membuat sambal kenari Maluku bersama Meiliati Batubara dari NUSA Gastronomy. "Saya pernah makan kacang kenari, tetapi belum pernah mencicipinya sebagai sambal," lanjut Jermey.

Dalam kesempatan itu, Jermey belajar bahwa sambal dari Maluku tidak diulek seperti kebanyakan sambal lain tetapi harus ditumbuk. Hal itu membuatnya antusias dan menumbuknya dengan semangat untuk mendapatkan citarasa yang khas.

"Acara buka puasa ini sangat istimewa. Kita merayakannya dengan persahabatan dan berbagi takjil dengan sesama di bulan suci ini," pungkasnya. (I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |