229 Spesies Burung Amerika dalam Krisis, Konservasi Jadi Kunci

3 hours ago 2
229 Spesies Burung Amerika dalam Krisis, Konservasi Jadi Kunci Eastern Towhee(Davey Walters/Lab of Ornithology)

LAPORAN State of the Birds 2025 diumumkan dalam Konferensi Satwa Liar dan Sumber Daya Alam Amerika Utara ke-90 di Louisville, Kentucky. Laporan yang disusun koalisi organisasi sains dan konservasi terkemuka, mengungkapkan penurunan populasi burung di seluruh habitat darat dan laut di Amerika Serikat, dengan 229 spesies membutuhkan tindakan konservasi mendesak. 

Laporan ini dirilis lima tahun setelah penelitian penting pada 2019 yang mendokumentasikan hilangnya 3 miliar burung di Amerika Utara dalam 50 tahun terakhir.

Burung dalam Krisis: Spesies di Ambang Kepunahan

Temuan utama dalam laporan ini menunjukkan lebih dari sepertiga spesies burung di AS masuk dalam kategori konservasi tinggi atau sedang, termasuk 112 spesies Tipping Point yang telah kehilangan lebih dari 50% populasinya dalam 50 tahun terakhir. Di antaranya, 42 spesies dalam kategori darurat, seperti Allen's Hummingbird, Tricolored Blackbird, dan Saltmarsh Sparrow, yang terancam punah tanpa intervensi segera.

Namun, menyelamatkan burung bukan hanya tentang kelestarian satwa liar. Laporan ini juga menyoroti konservasi burung dapat berdampak positif pada perekonomian AS. 

Dengan hampir 100 juta warga Amerika terlibat dalam aktivitas pengamatan burung, kontribusi mereka terhadap ekonomi lokal dan negara bagian sangat besar. Survei Nasional tentang Perikanan, Perburuan, dan Rekreasi Satwa Liar 2022 mencatat bahwa aktivitas terkait burung menyumbang US$279 miliar terhadap perekonomian AS dan mendukung 1,4 juta lapangan pekerjaan.

Penurunan Populasi di Semua Habitat

Marshall Johnson, Kepala Konservasi di National Audubon Society, menyatakan  data ini adalah peringatan serius bagi semua pihak. "Burung memberi tahu kita bahwa kita sedang menghadapi darurat di semua habitat," ujarnya.

Populasi burung mengalami penurunan drastis di hampir semua ekosistem, termasuk spesies bebek yang sebelumnya menjadi titik terang dalam laporan-laporan sebelumnya.

"Penurunan cepat ini mencerminkan meningkatnya tekanan pada satwa liar dan manusia akibat hilangnya habitat, degradasi lingkungan, serta cuaca ekstrem," kata Dr. Amanda Rodewald dari Cornell Lab of Ornithology. "Jika kondisi tidak sehat bagi burung, kemungkinan besar itu juga tidak sehat bagi kita."

Meski situasinya mengkhawatirkan, laporan ini juga membawa secercah harapan. Menurut Jeff Walters dari American Ornithological Society, minat publik terhadap burung dan manfaat ekonomi dari aktivitas pengamatan burung saat ini berada pada level tertinggi dalam sejarah.

Konservasi: Solusi yang Terbukti Berhasil

Meskipun tren saat ini menunjukkan penurunan populasi burung, laporan ini menekankan upaya konservasi yang tepat dapat berhasil. "Banyak populasi burung yang mengalami kesulitan. Tetapi strategi yang sudah terbukti adalah perencanaan berbasis sains dan investasi kolaboratif dalam konservasi habitat," kata Dr. Steve Adair, Kepala Ilmuwan di Ducks Unlimited.

Beberapa program konservasi yang telah menunjukkan hasil positif termasuk:

  • Konservasi lahan pribadi
  • Restorasi pesisir
  • Peremajaan hutan
  • Translokasi burung laut

"Kami telah melihat bagaimana upaya konservasi lahan basah selama beberapa dekade, yang melibatkan pemburu, pemilik tanah, lembaga pemerintah, dan perusahaan, berhasil meningkatkan populasi burung air," tambah Adair. "Kita harus melakukannya lebih banyak lagi."

Selain itu, laporan ini menegaskan bahwa upaya melindungi burung juga bermanfaat bagi manusia. Perlindungan habitat burung secara tidak langsung membantu menjaga jasa ekosistem yang penting bagi kehidupan manusia.

"Kita memiliki bukti kuat bahwa konservasi bisa menghentikan penurunan populasi burung," kata Michael J. Parr, Presiden American Bird Conservancy. "Yang kita butuhkan sekarang adalah program dan pendanaan yang sebanding dengan skala tantangan yang dihadapi burung saat ini."

Akhirnya, Johnson menekankan burung menyatukan kita, baik secara ekologis maupun politik. "Tidak ada alasan untuk menunda upaya perlindungan burung — baik untuk saat ini maupun masa depan." (Science Daily/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |