Solo Raya Great Sale 2025 Dibuka Gubernur Jateng, Targetkan Transaksi Rp10 Triliun

6 hours ago 1
Solo Raya Great Sale 2025 Dibuka Gubernur Jateng, Targetkan Transaksi Rp10 Triliun Peresmian Solo Raya Great Sale 2025 oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.(MI/Widjajadi)

GUBERNUR Jawa Tengah Ahmad Luthfi membuka kegiatan obral gede bertajuk Solo Raya Great Sale 2025, di Kota Solo, Minggu (29/6), di tengah pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang mencapai 4,96 %, atau berada di atas rata-rata nasional.

Event belanja berdiskon gede berkonsep ekonomi aglomerasi akan berlangsung selama satu bulan penuh pada Juli ini, di enam kabupaten dan satu kota se-Solo Raya ini, ditarget dapat meraup transaksi Rp10 triliun.

"Solo Raya Great Sale (SRGS) atau obral gede ini menjadi upaya menumbuhkembangkan ekonomi Jawa Tengah dengan konsep aglomerasi. Kita akan replikasikan kegiatan ini di enam wilayah eks karesidenan di Jawa Tengah," tukas mantan Kapolda Jawa Tengah itu. 

Pada kesempatan itu, Ahmad Luthfi pamer pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada kuartal I-2025 yang sebesar 4,96 %, melampai rata rata nasional, berikut capaian investasi sebesar Rp21 triliun dalam triwulan pertama tahun ini 

Ajang diskon belanja besar-besaran tersebut ditandai dengan kirab troli berisi produk unggulan di Solo Raya, yang meliputi Kota Solo, Kabupaten  Sukoharjo, Wonogiri, Sragen, Karanganyar, Boyolali dan Klaten. Ada 21 troli berisi aneka produk, yang tiap itemnya hanya dilabeli harga Rp1 itu, dilengkapi sistem pembayaran QRIS (Quick Response Code Indonesia Standart). 

Secara simbolik, Gubernur Ahmad Luthfi bersama Walikota Solo, Respati Ardi dan enam bupati  se-Solo Raya  mendorong troli, yang kemudian ditawarkan kepada masyarakat. Ribuan masyarakat yang sedang bersantai ria diajang Solo Car Freeday, menyambut antusias kegiatan obral gede tersebut.

Menurut Luthfi, gelaran SGRS sangat strategis untuk menumbuhkembangkan ekonomi, sebab penguatan ekonomi daerah, tidak mungkin hanya bergantung pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) semata. 

“Membangun daerah itu tidak cukup hanya dengan PAD atau APBD, dan tidak cukup dengan ego sektoral. Jadi harus ada kebersamaan dari seluruh potensi masyarakat. Pemda dengan walikota dan bupati, pelaku usaha mulai dari UMKM semua harus bergotong royong. Jadi SGRS ini patut diacungi jempol," tegasnya.

Dengan mengusung semangat aglomerasi yang diinisiasi Kadin Solo, gelaran SGRS 2025 menghadirkan promosi besar - besaran di seluruh sektor seperti ritel, pariwisata, kuliner, hingga ekonomi kreatif. 

TARGET TRANSAKSI
Ketua Panitia Soloraya Great Sale yang juga Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Solo, Ferry Septha Indrianto mematok target transaksi Rp10 triliun selama Juli 2025.

"Kami menargetkan transaksi sebesar 10 triliun selama bulan Juli. Harapannya dalam ajang ini dapat meningkatkan kenaikan wisatawan sebesar 30 persen dan digitalisasi UMKM," imbuh dia 

Sedang Ketua Kadin Jawa Tengah Harry Nuryanto Soediro berharap kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang diskon dan belanja, tetapi juga menjadi simbol dari kolaborasi lintas sektor di kawasan Solo Raya.

Dia menegaskan, SGRS 2025 diyakini mampu menjadi wujud nyata dari komitmen pemerintah dan seluruh stakeholder di Solo Raya untuk mendorong sinergi antara sektor perdagangan, pariwisata, dan investasi.

"Kami berharap Soloraya Great Sale bisa menjadi ajang yang tepat untuk meyakinkan para investor. Semakin banyak investasi masuk, maka semakin banyak lapangan kerja baru terbuka, yang gilirannya akan berdampak langsung terhadap peningkatan perekonomian Solo Raya," sergah Harry.

Penegasan Kadin Jateng ini setidaknya berkolerasi dengan pamer keberhasilan Pemprov Jateng yang pada triwulan pertama mampu memunculkan investasi, yang menyerap 97.505 tenaga kerja baru di Jawa Tengah 

Gubernur Luthfi memungkasi, bahwa pesatnya pertumbuhan ekonomi di Jateng yang dibarengi dengan kepercayaan tingfi investor, yang mampu menyerap kapangan kerja baru ini, harus terus ditingkatkan dengan konsep aglomerasi, yang menciptakan kolaborasi  luar biasa antar daerah dalam menguatkan ekonomi yang inklusif. (E-2).

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |