Situasi masih Menantang, MPMX Catat Laba Rp582 Miliar di 2024

3 weeks ago 14
Situasi masih Menantang, MPMX Catat Laba Rp582 Miliar di 2024 Di tengah dinamika ekonomi dan industri, MPMX berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 13,8% (yoy) mencapai Rp15,8 triliun, didorong oleh peningkatan kinerja di segmen utama bisnis yaitu distribusi dan ritel.(Dok. Mitra Pinasthika Mustika)

PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), perusahaan konsumer otomotif dan transportasi di Indonesia, mengumumkan kinerja keuangan 2024 yang telah melewati tahap audit. Perseroan terus menunjukkan ketahanan dan kinerja yang solid melalui strategi bisnis yang terarah serta keunggulan operasional yang berkelanjutan.

Group Chief Executive Officer MPMX, Suwito Mawarwati, memaparkan, di tengah dinamika ekonomi dan industri, MPMX berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 13,8% (yoy) mencapai Rp15,8 triliun, didorong oleh peningkatan kinerja di segmen utama bisnis yaitu distribusi dan ritel. Laba bersih (NPAT) juga tercatat Rp582 miliar, dengan margin keuntungan yang tetap terjaga seiring dengan langkah strategis yang dilakukan perseroan untuk memperkuat fundamental bisnis.

"Kami berbahagia atas pencapaian yang diraih perseroan bersama entitas anak dan asosiasi dalam menghadapi lanskap ekonomi global yang penuh tantangan berupa perlambatan pertumbuhan, ketidakpastian geopolitik, tekanan inflasi, hingga dampak perubahan iklim. MPMX tetap menunjukkan ketahanan dan kepemimpinan strategis yang solid," ucap Suwito dikutip dari keterangan tertulis yang diterima, Selasa (25/3).

Kinerja MPMX selama 2024 yang tumbuh positif, lanjut dia, didorong oleh pertumbuhan volume penjualan. Pada periode tersebut, fundamental bisnis turut menguat, didukung oleh upaya-upaya yang terus dilakukan secara konsisten serta eksekusi strategi yang tepat.

"Keberlanjutan pertumbuhan bisnis ini merupakan hasil dari strategis komprehensif yang berfokus pada transformasi digital yang progresif, automasi data untuk menekan cost, melakukan kegiatan pemasaran yang lebih giat, manajemen risiko yang lebih baik untuk menekan rasio klaim, manajemen portofolio investasi yang dapat memberikan pengembalian yang lebih baik, perbaikan arsitektur teknologi informasi (TI), termasuk peningkatan kapabilitas sumber daya manusia, dan meningkatkan implementasi ESG sebagai inti pertumbuhan," bebernya.

Keberhasilan itu, sambungnya, merupakan hasil dari upaya kolektif seluruh tim yang terus menjadi motor penggerak kemajuan perusahaan dalam menerapkan strategi yang tepat, meningkatkan efisiensi operasional, serta memperkuat hubungan dengan pelanggan dan mitra bisnis.

"Ke depan, kami akan terus memperkuat posisi dan memperluas solusi mobilitas yang inovatif, guna menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan," tutur Suwito.

Di sisi lain, sepanjang 2024 kinerja entitas anak dan asosiasi MPMX bergerak dinamis, dengan beberapa segmen menunjukkan pertumbuhan positif, sementara yang lain masih menghadapi tekanan pasar dan tantangan.

Pada segmen bisnis distribusi dan ritel kendaraan roda dua misalnya, MPMX melalui MPMulia berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 14,3% (yoy) menjadi Rp14,5 triliun.

Segmen distribusi mencatat penjualan sebesar 745 ribu unit, mencerminkan pertumbuhan sebesar 9,9% (yoy), sementara pendapatan dari bisnis aftermarket penjualan suku cadang meningkat sebesar 4,0% (yoy). Hal itu didorong oleh pasar Jawa Timur yang lebih baik di 2024 dibandingkan 2023 yang sebelumnya menahan konsumsi.

Bisnis ritel melalui MPMotor berhasil menjual 203 ribu unit atau tumbuh sebesar 16,6% (yoy), didorong oleh meningkatnya permintaan, sementara pendapatan ritel dari bisnis aftermarket penjualaan suku cadang dan layanan perbaikan meningkat sebesar 10,9% (yoy).

Sementara itu, segi bisnis asuransi MPMInsurance mempertahankan momentum pemulihan dengan mencatat peningkatan pada premi bruto sebesar 19,9% (yoy) menjadi Rp887 miliar, didorong oleh kinerja kuat dari produk properti dan engineering, keduanya mendapatkan keuntungan dari sinergi dalam grup Perseroan.

MPMInsurance meningkatkan pendapatannya sebesar 6,8% (yoy) menjadi Rp304 miliar, sementara laba kotor tumbuh 0,8% (yoy) menjadi Rp162 miliar.

Pada segmen penyewaan kendaraan, MPMRent mempertahankan jumlah armada yang stabil di kisaran 16.000 unit dengan tingkat utilisasi 91% yang sebagian besar berasal dari mobil penumpang dengan klien dari sektor layanan keuangan, perdagangan, dan distribusi. Ke depan, perusahaan akan terus fokus pada perluasan armada sewa mobil penumpang.

Sedangkan segmen mobil bekas melalui AUKSI meningkat sebesar 4,1% (yoy) menjadi 3.688 unit yang sebagian besar disumbangkan oleh mobil komersial.

Dari segmen jasa keuangan, Jaccs MPM Finance Indonesia, secara keseluruhan, pemesanan baru menurun sebesar 33,5% (yoy) menjadi Rp3,1 triliun imbas dihentikannya (stop booking) sementara pembiayaan produk 4W (new & used) dan multiproduk, terhitung sejak tanggal 1 Oktober 2024 dan ditutupnya bisnis sewa guna usaha (pembiayaan korporasi) secara permanen yang merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan kualitas aset dengan lebih selektif dalam mengakuisisi pelanggan.

"Tahun ini dan tahun depan, fokus perusahaan akan tetap pada peningkatan kualitas aset, memperbaiki penagihan, dan memperkuat upaya pemulihan," tegasnya.

Komitmen untuk memperkuat fundamental bisnis tetap menjadi prioritas Perseroan di tahun ini.

"Dengan strategi yang matang, tata kelola yang baik, dan komitmen terhadap inovasi berkelanjutan, MPMX siap melangkah lebih jauh, menciptakan dampak positif yang lebih luas, dan memperkuat peran kami dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," pungkas Suwito. (Fal/E-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |