
DALAM upaya mewujudkan swasembada pangan, Perum Bulog Kantor Cabang Lebak, Banten, telah melakukan penyerapan hasil panen petani dalam negeri di wilayah Lebak dan Pandeglang dengan harga Rp6.500 per kilogram (kg).
“Pada tahun ini, Perum Bulog Kantor Cabang Lebak mampu menyerap hasil panen petani sebanyak 30.300 ton gabah kering panen (GKP) atau 18.500 ton setara beras dengan harga Rp6.500 per kg. Melalui penyerapan gabah/beras oleh Perum Bulog, diharapkan kesejahteraan petani semakin meningkat dan swasembada pangan dapat tercapai,” Pemimpin Perum Bulog Kantor Cabang Lebak, Agung Trisakti, Sabtu (10/5).
Menurut dia, penyerapan gabah/beras ini berlangsung selama musim panen raya dan akan terus dilakukan jika masih terdapat panen pada lokasi-lokasi tertentu.
Perum Bulog Kantor Cabang Lebak juga mengapresiasi kepada seluruh stakeholder yang terlibat, termasuk para Babinsa dan PPL (penyuluh pertanian lapangan) yang sudah banyak membantu di lapangan, serta memastikan bahwa proses penyerapan gabah/beras dilakukan secara efektif dan efisien.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Multi Tani 2 Desa Sukarendah, Kecamatan Warunggunung, Suryani mengaku bahwa petani merasa senang karena Bulog menerima GKP dengan harga baik, yakni Rp6.500 per kilogram.
Harga tersebut, kata dia, jelas menguntungkan petani. Alasannya karena harga GKP yang diserap Bulog sebesar Rp6.500 per kilogram. “Jika harga GKP dibeli pada harga Rp6.500 per kilogram, tentu ini menguntungkan petani,” ujar dia.
Harga bersaing
Perum Bulog Kantor Wilayah DKI Jakarta dan Banten menyerap gabah petani yang ada di Jakarta Utara dan Banten dengan harga bersaing, yakni Rp6.500 per kg sebagai wujud mendukung program Asta Cita pemerintah.
"Kami menyerap hasil panen dalam negeri seharga Rp6.500 per kilogram. Hal ini kami lakukan sebagai upaya mendukung swasembada pangan," kata Pemimpin Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Banten, Bambang Prihatmoko didampingi Wakil Pemimpin Rizky Puspitasari di Jakarta, Sabtu (10/5).
Ia mengaku gembira atas pencapaian Kanwil DKI Jakarta Banten yang mampu merealisasikan target penyerapan gabah atau beras yang ditetapkan kantor pusat. "Kami mampu menyerap hasil panen petani sebanyak lebih dari 45.000 ton setara beras dengan harga GKP Rp6.500 per kilogram," ungkap dia.
Sementara untuk penyerapan harian tertinggi adalah sebanyak 1.377 ton per hari setara beras. Ia berharap melalui penyerapan gabah atau beras oleh Perum Bulog dapat membuat petani tersenyum karena menikmati harga gabah yang baik. "Ini diharapkan meningkatkan kesejahteraan petani," kata dia.
Menurutnya, khusus wilayah DKI Jakarta, Bulog banyak menyerap gabah beras petani dari daerah Rorotan dan sekitarnya. Selain di daerah DKI Jakarta, pihaknya menyerap gabah dari petan Banten, yang merupakan daerah sentra produksi gabah atau beras nasional. "Sebagian besar penyerapan gabah atau beras dilakukan di daerah tersebut," tandasnya. (Ant/P-2)