Serangan Udara AS di Yaman Tewaskan Sejumlah Pemimpin Houthi

4 hours ago 1
Serangan Udara AS di Yaman Tewaskan Sejumlah Pemimpin Houthi Ilustrasi(Anadolu )

PENASIHAT Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Mike Waltz mengatakan bahwa serangan udara di Yaman menewaskan sejumlah pemimpin Houthi, di tengah meningkatnya serangan kelompok tersebut terhadap pelayaran di Laut Merah.

"Ini bukan serangan yang asal-asalan, bolak-balik, yang akhirnya terbukti sebagai serangan yang sia-sia. Ini adalah respons yang luar biasa yang benar-benar menargetkan banyak pemimpin Houthi dan menghabisi mereka," kata Waltz kepada ABC News, Selasa (18/3).

Ia mengatakan serangan terbaru ini berbeda dengan serangan yang dilakukan di bawah pemerintahan Joe Biden sebelumnya.

“Perbedaannya di sini adalah, pertama, mengejar pimpinan Houthi, dan kedua, meminta pertanggungjawaban Iran,” sebutnya.

Waltz mengatakan Iran bertanggung jawab atas pendanaan dan pelatihan Houthi karena membantu kelompok Yaman itu dalam serangannya terhadap kapal perang AS.

Dilaporkan setidaknya 53 orang tewas dan 98 lainnya terluka akibat serangan udara AS-Inggris di Yaman pada hari Sabtu lalu, menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Houthi.

Serangan itu terjadi saat Presiden AS Donald Trump memperingatkan bahwa hujan neraka akan turun jika kelompok yang didukung Iran itu melanjutkan serangannya terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

Houthi memperingatkan Israel pada 7 Maret untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza yang diblokade dalam waktu empat hari atau menghadapi operasi maritim baru terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel.

Kelompok Houthi telah menyerang kapal-kapal milik Israel yang melewati Laut Merah dan Laut Arab, Selat Bab al-Mandab, dan Teluk Aden dengan rudal dan drone sejak akhir tahun 2023 lalu. Hal itu mengganggu perdagangan global yang disebutnya sebagai bentuk solidaritas dengan Jalur Gaza.

Kelompok Houthi menghentikan serangan ketika gencatan senjata di Gaza dideklarasikan pada bulan Januari antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. Namun, kelompok itu mengancam akan melanjutkan serangan ketika Israel memblokir semua bantuan ke Gaza pada 2 Maret. (Fer/I-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |