5 hours ago
4
Musyawaran DPD REI Kalimantan Selatan.(MI/Denny Susanto)
DPD Real Estat Indonesia (REI) Kalimantan Selatan menargetkan pembangunan 10 ribu unit rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pada 2025. Pemerintah menargetkan pengentasan permukiman kumuh perkotaan dan tidak layak huni di seluruh tanah air.
"Kalsel sangat mendukung program tiga juta rumah yang dicanangkan pemetintah dan di Kalsel kita targetkan 10 ribu unit rumah subsidi untuk MBR," tutur Ketua DPD REI Kalsel, Ahyat Sarbini, pada pembukaan Musyawarah Daerah XII REI Kalsel, Selasa (6/5) di Banjarmasin.
Dengan jumlah keanggotan REI mencapai 200 perusahaan, sepanjang 2025 ini sudah terbangun 1.818 rumah. "Ini merupakan bagian dari program nasional 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto," tuturnya.
Dukungan terharap program nasional tiga juta rumah subsidi ini juga disampaikan Wakil Gubernur Kalsel, Hasnuryadi Sulaiman. "Kita harapkan program ini berjalan lancar, tepat sasaran dengan tetap menjaga kualitas rumah agar terwujud hunian berkualitas dan berkelanjutan bagi masyarakat," ujarnya.
Sekjend DPP REI, Reymond Ardan Arfandi, REI menjadi mitra utama bagi pemerintah dalam penyediaan rumah untuk masyarakat kurang mampu. Dari target 220 ribu unit rumah subsidi pertahun, 47 persen dibangun oleh anggota REI. "Target pembangunan tiga juta rumah ini memang tidak mudah. Ada banyak titik kumuh di perkotaan yang jadi perhatian serius pemerintah untuk bagaimana menghilangkannya," kata Raymond.
Sementara itu, Direktur Operasi Pemanfaatan BP Tapera, Muhammad Nauval Al Ammari mengatakan pada periode 2022-2025 pemerintah telah menyalurkan sedikitnya Rp86,3 triliun dana untuk pembangunan rumah subsidi dengan jumlah rumah terbangun sebanyak 738 ribu unit rumah.
"Pada era pemerintah saat ini sudah terbangun 158.758 rumah, dimana REI berkontribusi sebanyak 49%," kata Nauval. Musda REI Kalsel kali ini menghadirkan calon tunggal Ketua DPD REI Kalsel periode 2025-2028 yaitu Ahyat Sarbini. (E-2)
