6 hours ago
2
Seorang ibu Palestina yang terluka bersama putrinya yang juga terluka di dalam ambulans setelah serangan udara Israel, di Kota Gaza, Gaza utara, 24 April 2025.(Mohammed Saber/EPA)
LEBIH dari 60 orang dilaporkan tewas di Gaza sejak Kamis (24/4) dini hari waktu setempat, dan korban terus bertambah saat Israel melancarkan serangan dini hari terhadap wilayah Palestina.
Pertahanan Sipil Palestina dan petugas medis mengungkapkan 12 orang dari satu keluarga di Jabalia, Gaza utara, termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan Israel.
Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan sebanyak 1.978 orang kini telah tewas dan 5.207 orang terluka sejak Israel melanggar gencatan senjata dengan Hamas pada 18 Maret 2025.
Setidaknya 51.355 warga Palestina telah dipastikan tewas dan 117.248 terluka dalam perang Israel di Gaza sejak dimulai 18 bulan lalu.
Kantor Media Pemerintah Gaza memperbarui jumlah korban tewas menjadi lebih dari 61.700, dan mengatakan ribuan orang yang hilang di bawah reruntuhan diduga tewas.
Sementara di sisi Israel, setidaknya 1.139 orang tewas di negara itu selama serangan yang dipimpin kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023 dan lebih dari 200 orang ditawan.
Senjata Paling Kuat
Perang terbaru Israel di Gaza telah menewaskan warga sipil empat kali lebih banyak daripada konflik sebelumnya yang dilancarkannya di daerah kantong Palestina tersebut.
Para ahli mengatakan bahwa besarnya korban kemungkinan bukan karena tidak direncanakan atau sabuah kecelakaan, melainkan akibat disengaja. Ini juga menunjukkan, kata para ahli, bahwa pasukan Israel memang memilih untuk menggunakan senjata paling kuat yang ada untuk secara sengaja memaksimalkan kematian dan kehancuran.
Perempuan Hamil
Seorang perempuan hamil termasuk di antara korban tewas dalam serangan terbaru Israel di al-Mawasi.
Al-Jazeera mendapatkan laporan bahwa serangan militer Israel terhadap tempat penampungan di al-Mawasi, dekat Khan Younis di Gaza selatan, menewaskan seorang pria Palestina, Ibrahim Khalil Abu Taima, istrinya, Hanadi, dan anak-anak mereka - berusia empat, enam, dan delapan tahun.
Al Jazeera Arabic melaporkan bahwa Hanadi juga sedang hamil pada saat kematiannya. Jenazah anggota keluarga tersebut kini telah diangkut ke Kompleks Medis Nasser di Khan Younis. (B-3)
