
PANITIA Pemberangkatan Ibadah Haji (PPIH) Surabaya mencatat jemaah calon haji tertua asal Jawa Timur berasal dari Kabupaten Pamekasan, Madura, dengan usia 107 tahun. Sementara yang termuda berusia 18 tahun dari Kecamatan Pakuniran, Probolinggo.
Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur Akhmad Sruji Bahtiar mengatakan jemaah calon haji lansia masuk dalam kategori risiko tinggi sehingga bakal mendapat pendamping khusus untuk mempermudah pelaksanaan ibadah haji. Sruji menyebut, total jemaah calon haji lansia di Jawa Timur mencapai 1.700 orang yang berasal dari sejumlah kabupaten/kota.
"Jumlah jemaah calon haji lansia itu hampir sama pada pelaksanaan haji 2024 kemarin yang mencapai 1.758 orang. Tahun ini jumlah lansia sekitar 1.700-an dari 35.152 jemaah calon haji,” ujarnya di Asrama Haji Surabaya, Jumat (25/4). .
Selain itu hasil pemantauan Kanwil Kemenag Jatim di sejumlah wilayah ditemukan jemaah calon haji yang memiliki risiko tinggi karena faktor usia maupun penyakit bawaan seperti kolesterol, asam urat, dan darah tinggi. Salah satu wilayah yang tercatat memiliki jemaah haji dengan risiko tinggi berasal dari Kabupaten Probolinggo, jumlahnya mencapai 70% dari total jemaah calon haji.
“Kemarin kebetulan saya ngisi dan Probolinggo ternyata risti (risiko tinggi)-nya itu 70%. Dari 800 jemaah, ada 500 sekian, ada risti karena lansia, ada risti karena penyakit bawaan,” ungkapnya.
Karena tingginya angka jemaah dengan risiko tinggi di sejumlah daerah, Sruji mengingatkan petugas pendamping untuk lansia harus menjalankan tugasnya dengan baik. “Saya sampaikan kepada teman-teman ini tugas untuk memudahkan, melancarkan, sehingga menjadi Haji Mabrur,” pungkasnya.(M-2)