
ADAM Christopher Sheafe, 51, mengaku dalam suatu wawancara di penjara bahwa ia telah membunuh William Schonemann, pemimpin New River Bible Chapel. Ia yang dinilai sebagai Zionis Amerika dengan pandangan ekstremis dan sejarah kebencian anti-Kristen mengakui menyalibkan seorang pendeta berusia 76 tahun di Arizona itu.
Selanjutnya, ia mengungkap ideologi kekerasan para fanatik Zionis yang beroperasi di dalam Amerika Serikat. Menurut pihak berwenang, Schonemann ditemukan tewas pada 28 April 2025, di rumahnya.
Jaadnya dipaku di dinding dengan tiruan penyaliban yang mengerikan. Ada pula mahkota duri yang dipaksakan ke kepalanya.
Sheafe, yang memiliki tato Ibrani, menyatakan bahwa ia sedang melakukan sesuatu yang disebutnya sebagai Operasi Perintah Pertama. Ia menargetkan para pemimpin Kristen di seluruh negeri atas sesuatu yang ia klaim sebagai promosi ibadah palsu.
Para investigator melaporkan bahwa Sheafe memiliki daftar incaran setidaknya 14 pendeta Kristen di 10 negara bagian. Ini menunjukkan sifat teror Zionisnya yang terencana dan sistematis.
Setelah membunuh Schonemann, Sheafe mengendarai kendaraan curian ke Sedona, tempat ia merencanakan serangan lebih lanjut terhadap para pendeta di Kapel Salib Suci sebelum ditangkap.
Ia menyatakan, "Saya tidak hanya tidak punya penyesalan sedikit pun. Saya akan mengeksekusi setiap pendeta dan membakar setiap gereja hingga rata dengan tanah."
Sheafe saat ini ditahan di Penjara Daerah Coconino atas tuduhan termasuk perampokan, kepemilikan kendaraan curian, dan penyerangan berat.
Pihak berwenang di Daerah Maricopa mengatakan bahwa dakwaan pembunuhan akan segera diajukan.
Kasus ini menggarisbawahi meningkatnya kekhawatiran atas ekstremisme Zionis dan potensinya untuk memicu kekerasan lebih lanjut terhadap komunitas Kristen. (Tasnim News/I-2)