
PEMERINTAH Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menyatakan kesiapannya dalam hal infrastruktur investasi. Dengan iklim investasi yang baik di Lamongan, dipastikan akan memberikan dampak pertumbuhan ekonomi yang sustainable.
Pada 2024, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lamongan menduduki angka 4,81. Dengan realisasi investasi di Kabupaten Lamongan 2024 mencapai Rp2.138 triliun.
Hal tersebut dituturkan oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat menerima kunjungan kerja dari Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi Jawa Timur dan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim di Kabupaten Lamongan, di Command Center Pemkab, Rabu (7/5) petang.
Menurut Bupati, infrastruktur investasi yang memadai akan memberikan ketertarikan tersendiri pada investor. Dengan iklim investasi yang baik di Lamongan, dipastikan akan memberikan dampak pertumbuhan ekonomi yang sustainable.
Tahun 2024, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lamongan menduduki angka 4,81. Dengan ealisasi investasi Kabupaten Lamongan Tahun 2024 mencapai Rp2.138 triliun. Angka realisasi investasi terus bertambah dari tahun ke tahun, pada 2023 realisasi investasi Lamongan menempati angka Rp1.979 triliun.
"Kami menyiapkan infrastruktur investasi untuk mendukung berkembangnya iklim investasi di Kota Soto. Seperti menyiapkan infrastruktur jalan yang alsesnya bisa langsung menuju kawasan pantura, kapasitas listrik, hingga ketersediaan air," tutur orang nomor satu di Kota Soto itu.
Selain memberikan pemaksimalan pada infrastruktur, Pemerintah Kabupaten Lamongan juga berkomitmen dalam memudahkan dan menjamin akuntabel perizinan. Tercatat hingga saat ini ada 2014 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) besar, 107 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menengah, dan 36 Penanaman Modal Asing (PMA).
Tak hanya itu, Pak Yes, panggilan akrab Bupati, juga mengenalkan potensi Kabupaten Lamongan yang berpotensi menjadi daerah investasi yang lebih berkembang. Di antaranya adalah potensi pertanian, tidak hanya padi melainkan ada 300 ribu hektar lahan sorgum di Lamongan.
Sorgum sendiri saat ini banyak diminati oleh pasar karena dapat digunakan sebagai bahan makanan dan pengganti gandum. Adapun keunggulan potensi lainnya, seperti di bidang perikanan baik tangkap maupun budidaya.(E-2)